Sandiaga Tarik Massa Mengambang Lewat Program Ekonomi Kerakyatan

Dimas Jarot Bayu
8 November 2018, 19:29
Sandiaga Uno Melapor Harta Kekayaan ke KPK
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Calon wakil presiden Pilpres 2019 Sandiaga Uno (kanan) tiba di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8).

Calon wakil presiden Sandiaga Uno bakal menggunakan program ekonomi kerakyatan sebagai strategi dalam menggarap 33% pemilih yang masuk kategori massa mengambang (swing voters) atau orang yang belum menentukan pilihannya. Sandiaga mengatakan, isu ekonomi kerakyatan akan dipakai lantaran belum dihadirkan oleh pemerintah.

"Kami harus yakinkan mereka dengan program ekonomi kerakyatan," kata Sandiaga di Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (8/11).

Sandiaga menuturkan, salah satu program ekonomi kerakyatan yang diusungnya adalah melakukan revitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Indonesia. Sekitar sembilan ribu pasar tradisional di Indonesia kondisinya sudah tua dan belum direnovasi.

(Baca juga: Lewat Petai dan Tempe, Jokowi Merespons Gimik Politik Sandiaga)

Sandiaga mengatakan, sekitar 300 ribu lebih pasar tradisional pertumbuhannya minus 8,1%. Angka ini berbanding terbalik dengan pasar modern yang tumbuh sebesar 31,1%.

Karenanya, Sandiaga akan membangun infrastruktur dan menata pasar-pasar tradisional di Indonesia. "Bukan hanya fisik, tapi sistem pemasaran, penataannya agar bisa naik kelas dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga.

Sandiaga pun menjanjikan harga-harga komoditas di seluruh pasar tradisional dapat stabil dan terjangkau. Saat ini, lanjutnya, harga-harga komoditas berbeda di tiap-tiap pasar tradisional.

Pernyataan Sandiaga ini telah dibantah petahana Joko Widodo yang menyebutkan bahwa harga komoditas di pasar tradisional stabil. Jokowi pun telah blusukan ke beberapa pasar di antaranya ke Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten pada Minggu (4/11).

(Baca juga:  Blusukan ke Pasar Anyar Tangerang, Jokowi Sebut Harga Pangan Stabil)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...