Tepis Tuduhan Rizieq Dijebak Intelijen, Moeldoko: Jangan Mengada-ada!
Pihak Istana Kepresidenan menepis tuduhan adanya peran intelijen Indonesia di balik peristiwa penahanan Rizieq Shihab oleh aparat keamanan di Arab Saudi. Apalagi, Arab Saudi merupakan negara berdaulat sehingga tidak mungkin Indonesia mencampuri masalah di negara tersebut.
Sebaliknya, Kepala Staf Presiden Moeldoko meminta Rizieq --yang merupakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)-- melakukan introspeksi dan tidak hanya bisa menuduh pemerintah. "Jangan mengada-ada. Sedikit-sedikit intelijen, sedikit-sedikit pemerintah. Bisa saja orang lain," kata Moeldoko di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (8/11).
Meski demikian, mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini tidak mau berandai-andai siapa yang memasang bendera hitam mirip ISIS di dinding tempat tinggal Rizieq di Arab Saudi tersebut. Menurut Moeldoko seharusnya Rizieq introspeksi untuk melihat, apakah banyak pihak yang tidak suka terhadapnya. "Saya kira (intelijen) tidak (berbuat) sejauh itu."
Awal pekan ini, Rizieq sempat diperiksa dan ditahan oleh otoritas Arab Saudi karena di dinding belakang kediamannya di Mekkah terpasang bendera hitam yang diduga mirip ISIS. Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menjelaskan, Rizieq awalnya didatangi kepolisian Mekkah pada Senin (5/11) pukul 08.00 waktu setempat.
Pada saat itu, kepolisian Mekkah sempat memeriksa Rizieq. Delapan jam setelahnya atau pukul 16.00 waktu setempat, Rizieq dibawa untuk diperiksa lebih lanjut di kantor Mabahis Ammah (General Investigation Directorate).
Namun, dia akhirnya dikeluarkan dari tahanan kepolisian Mekkah pada Selasa (6/11) pukul 20.00 WIB dengan pendampingan dari staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dengan jaminan rekannya yang warga Saudi. “Selanjutnya untuk proses penyelidikan dan penyidikan Muhammad Rizieq Shihab ditahan oleh kepolisian wilayah Mekkah,” kata Agus.
Sekretaris Umum FPI Munarman menuding ada operasi intelijen yang berusaha menjebak Rizieq. Ia pun memperkirakan ada orang yang mendatangi kediaman Rizieq untuk memasang bendera secara diam-diam di dinding luar belakang kediamannya pada Selasa (6/11) subuh.
Orang itu, lanjut Munarman, lantas memfoto bendera tersebut. "Setelah memfoto, mereka membuat laporan ke polisi patroli bahwa rumah Habib Rizieq diduga sebagai 'sarang ISIS',” kata Munarman.