Menhub Perintahkan Dirjen Baru Tegakkan Keselamatan Penerbangan

Ameidyo Daud Nasution
12 November 2018, 17:54
Lion Air Jatuh
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Presiden Joko Widodo (tengah) dan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi (kanan) meninjau posko evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018) sore.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik Polana Banguningsih Pramesti sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Udara secara definitif. Menhub berpesan agar Polana fokus mengutamakan keselamatan penerbangan dalam tugasnya dan tegas menegakkan aturan.

Polana mengisi posisi yang sebelumnya dijabat oleh Pramintohadi Sukarno sebagai pelaksana tugas selama empat bulan. Pramintohadi pada kesempatan itu juga dilantik menjadi Direktur Bandar Udara.

Polana sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara serta Direktur Navigasi Penerbangan di tempat yang sama. Selain itu, dia pernah menjadi direktur di Angkasa Pura I (Persero) dari tahun 2013 hingga 2018.

“Sekali lagi saya berpesan agar kita selalu mengutamakan keselamatan dengan program-program yang secara langsung maupun tidak langsung dan tentunya diikuti dengan suatu tindakan yang tegas untuk menjadikan safety itu yang utama," kata Budi dalam keterangan resmi Kemenhub, Senin (12/11).

Selain itu, Budi berpesan kepada Polana untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan meningkatkan peringkat keselamatan penerbangan Indonesia. "Baik dari Uni Eropa, Organisasi Pemerbangan Sipil Dunia (ICAO), dana Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA)," kata Budi.

(Baca: Boeing Terbitkan Buletin Manual untuk Atasi Masalah Angle of Attack)

Pelantikan Polana ini dilakukan di tengah pengusutan jatuhnya Lion Air JT-610 dua minggu lalu. Beberapa jam kemudian, Polana sudah memberikan keterangan mengenai perkembangan terkini penanganan pasca kecelakaan pesawat tersebut.

Menurutnya, hasil pemeriksaan khusus terhadap 11 pesawat Boeing 737-800 MAX yang dioperasikan Lion Air dan 2 pesawat yang dioperasikan PT Garuda Indonesia Tbk dalam kondisi bagus, begitu pula peralatan troubleshooting. Selain itu audit khusus juga dilakukan pada pusat operasi Lion di Bandara Soekarno Hatta dan Batam Aero Technic di Batam selaku pusat perawatan pesawat Lion. "Lalu Emergency Airworthiness Directive yang dikeluarkan FAA akan ditindaklanjuti maskapai untuk pengoperasiannya," kata Polana.

(Baca: Kecelakaan Lagi, Sayap Lion Air Senggol Lampu Bandara Bengkulu)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...