Pembangunan Stasiun Pengisian Listrik di Jakarta Lampaui Target
Penyediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di wilayah DKI Jakarta melampaui target yang telah ditetapkan. Hingga November 2018, pemasangan SPLU di Jakarta sudah mencapai 1.700 unit dari target 1.000.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Jaya (Disjaya) M Ikhsan Asaad mengatakan SPLU tersebut masih berdaya rendah. Alat masih terbatas untuk pedagang kaki lima serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Selama ini menurut Ikhsan, belum ada hambatan dalam penyediaan SPLU berdaya rendah. Apalagi, nilai investasi terbilang murah untuk Rp 40 juta.
PLN tengah mempersiapkan pembangunan SPLU yang bisa mengisi daya dengan cepat untuk mobil listrik. Alat ini akan ditempatkan tempat singgah untuk beristirahat (rest area). “Misalnya di Tol Cipularang," kata Ikhsan, di Jakarta, Rabu (14/11).
Pembangunan SPLU ini akan meningkat seiring kenaikan penggunaan mobil listrik. Penggunaan kendaraan listrik ini lebih ramah lingkungan.
Tidak hanya mobil, ada kendaraan lain yang memanfaatkan listrik seperti Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) dan Lintas Rel Terpadu (Light Rail Transit/LRT). Adapun konsumsi listrik untuk MRT 65 Megawatt (MW), LTR 35 MW. Selain itu ada bus listrik.
(Baca: PLN Targetkan 1.000 Stasiun Penyedia Daya Kendaraan Listrik di Jakarta)
Listrik yang digunakan untuk MRT berasal dari gardu distribusi listrik atau Receiving Substation (RSS) yang berada di Pondok Indah dan CSW, Jakarta Selatan. Sedangkan, sulpai listrik untuk LRT RSS yang berada di Pulomas, Jakarta Timur dan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
"Saya bilang ke Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk bisa beralih, agar bisa bisa mengurangi impor dan emisi," kata Ikhsan.