Kemenkeu Dorong Bank Daerah Kucurkan Pinjaman ke Nelayan hingga Petani

Rizky Alika
22 November 2018, 18:23
Nelayan Bitung
Donang Wahyu|KATADATA
Banyak nelayan keturunan Sanger-Filipina (SAPI) yang telah lama tinggal di Bitung, hingga akhirnya lahir kampung Filipin di pinggiran kota Bitung.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) lebih optimal memberikan pinjaman ke daerah. Pemberian kredit tersebut dapat meningkatkan inklusif keuangan.

Misalnya, BPD perlu mendatangi pelosok-pelosok daerah untuk menemui nelayan sampai petani. Kepada mereka lalu dibuka akses terhadap perbankan. “Akan memberikan economy impact yang luar biasa. Daerah jadi inklusif. Berikan lending pada yang tidak mampu,” kata Mardiasmo di Jakarta, Kamis (22/11). 

Advertisement

Menurut dia, sepertiga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan untuk transfer ke daerah. Dana tersebut lalu masuk BPD sehingga meningkatkan likuiditas perbankan di sana. Pada tahun ini, transfer ke daerah sebesar Rp 703,6 triliun, sementara pada 2019 anggarannya naik 7,9 persen menjadi Rp 759,3 triliun. 

Penyaluran kredit kepada daerah akan mengurangi kesenjangan dan kemiskinan. Namun, hal tersebut hanya dapat dilakukan apabila BPD memiliki sumber daya manusia yang memadai. Oleh karena itu, ia meminta BPD untuk meningkatkan pegawainya dengan menguasai perkembangan teknologi. “Jika Anda memiliki inovasi, tidak akan terganti robotik,” ujar Mardiasmo.

(Baca juga: Kalla Ingatkan Ketimpangan Ekonomi Daerah Bisa Timbulkan Perpecahan)

Dia menggarisbawahi bahwa BPD di setiap daerah memiliki cara pendekatan yang berbeda, bergantung kapada kondisi masing-masing wilayah. Dengan demikian, BPD perlu meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat. 

Selain itu, bank daerah juga perlu mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan menggandeng bank lain, seperti Bank Rakyat Indonesia. Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat Bank BRI merupakan penyalur KUR terbesar, yakni mencapai Rp 44,51 triliun dengan 2,21 juta debitur. Diikuti Bank BNI sebesar Rp 8,71 triliun dengan 59 ribu debitur, kemudian Bank Mandiri sebesar Rp 8,23 triliun dengan 129 ribu debitur. (Baca: Peraturan Soal KUR Pariwisata Berlaku Efektif Agustus)

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, penyaluran KUR diberikan kepada 13.258.016 Usaha Mikro Kecil Menengah dari 2015–2018. Total plafonnya sebesar Rp 317 triliun. Kinerja penyaluran tersebut juga diikuti dengan terjaganya kualitas KUR yang tercermin dari rasio kredit bermasalah sampai 2018 ini hanya sebesar 1,24 persen.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement