Sandiaga: Paket Kebijakan Ekonomi 16 Bentuk Kepanikan Pemerintah

Dimas Jarot Bayu
22 November 2018, 06:26
Sandiaga Uno Melapor Harta Kekayaan ke KPK
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bakal calon wakil presiden Pilpres 2019 Sandiaga Uno (kanan) tiba di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8). Sandiaga menyambangi KPK untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai salah satu syarat untuk verifikasi KPU sebagai calon peserta Pilpres 2019.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan paket kebijakan ekonomi 16 yang dikeluarkan pemerintah akhir pekan lalu sebagai bentuk kepanikan. Paket kebijakan ini diterbitkan karena ekonomi Indonesia sedang dalam kondisi buruk.

Menurut dia, kondisi ekonomi yang buruk ditandai dari lemahnya ekspor industri dalam negeri. Apalagi, investasi Indonesia sedang tidak baik. “Target pertumbuhan ekonomi 7 persen, faktanya baru sekitar 5 persen. Akhirnya direvisi,” kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/11). “Karena di bawah target, kami tahu kondisi ekonomi tidak dalam keadaan baik.”

(Baca: 54 Sektor Dikeluarkan dari DNI, Tak Semua Bisa Dimasuki Asing)

Diterbitkannya paket kebijakan ekonomi 16, dia melanjutkan, justru membuat bingung banyak pihak. Sebab, formula baru itu banyak menghasilkan simpang-siur. Hal itu lantaran pemerintah sempat menyebutkan bahwa terdapat pembukaan 54 bidang usaha untuk investasi asing melalui relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI).

Namun, setelah mendapatkan banyak kritik, pemerintah lantas menyebutkan bahwa hanya 25 bidang usaha yang benar-benar dibuka untuk asing. “Ini menimbulkan ketidakpastian. Begitu rilis direvisi dan lainnya wait and see,” ujar Sandiaga.

Pemerintah, di melanjutkan, harusnya memastikan dahulu paket kebijakan ekonomi tersebut sedari awal. Sehingga, antarkementerian tak berbeda pendapat satu dengan yang lain. Pemerintah pun semestinya mendengar aspirasi dari berbagai bidang usaha di Indonesia, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Apalagi, UMKM memiliki kontribusi 60 persen terhadap ekonomi Indonesia. Sebanyak 97 persen lapangan kerja di Indonesia pun tercipta oleh UMKM. Selain itu, UMKM menjadi solusi mengatasi ketimpangan ekonomi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...