IHSG Dibuka Naik 0,12% di Tengah Koreksi Bursa Saham Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,12% menjadikan indeks berada di level 5.998,02 pada perdagangan Jumat (23/11). Menguatnya IHSG pada pembukaan, menjadi anomali di tengah pasar Asia yang dibuka terkoreksi.
Sampai berita ini ditulis, laju IHSG terus menguat hingga menembus level 6.000. Sementara Hang Seng Index melemah 0,68%, Shanghai Composite Index terkoreksi 1,10%, dan Strait Times Index juga terkoreksi 0,10%. Pasar modal Eropa juga ditutup pada zona merah seperti FTSE 100 Index melemah 1,28% dan Xentra Dax minus 0,94%.
Berdasarkan indeks sektoral, naiknya IHSG ditopang oleh pergerakan indeks hampir di semua sektor. Hingga berita ini ditulis, sektor industri dasar yang berada di zona merah, turun 0,46%. Sementara, sektor yang tumbuh paling besar adalah sektor agri yang menguat 1,33%.
(Baca: Rencana Turunkan Pajak Rumah Mewah, Bawa IHSG Menguat 0,72%)
Adapun, sektor properti yang menjadi penopang laju IHSG pada perdagangan kemarin, Kamis (22/11), juga tumbuh 0,75%. Sedangkan, sektor yang dalam dua hari ini menarik turun IHSG, yaitu sektor tambang, pada pembukaan perdagangan hari ini kembali menguat 0,71%.
Pergerakan IHSG akhir pekan ini diprediksi oleh Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mampu kembali menguji resistance psikologis level 6.000. Dia memperkirakan, support dan resistance IHSG hari ini berada pada level 5.950-6.025. "Sehingga pergerakan yang cenderung tertahan akan dialami IHSG pada akhir pekan," seperti dikutip dalam risetnya.
Sedangkan, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji, secara teknikal pergerakan IHSG support pada level 5.952 hingga 5.914. Sementara itu, resistance pada 6.013 hingga 6.036. Di sisi lain, berdasarkan pola yang dia lihat, mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG. "Sehingga berpeluang menuju ke area resistance," kata Nafan.
Sejauh ini, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 1,13 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp573,6 triliun. Saham yang berada di zona hijau sebanyak 145 saham, sementara 62 saham berada di zona merah, dan ada 125 saham yang stagnan.
Adapun, sejauh ini PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjadi saham yang menempati posisi top geiners dengan menguat 5,81% sehingga harga sahamnya menjadi Rp165 per lembar. Sedangkan yang menempati posisi top losers adalah PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) yang terkoreksi 9,04% menjadi Rp755 per lembar.
(Baca: Ikuti Pemulihan Bursa Global, IHSG Dibuka Menguat 0,33%)