Tahun 2019, Otoritas Bursa Siapkan Strategi Dongkrak Transaksi Saham

Image title
23 November 2018, 21:44
Papan Bursa Efek Indonesia
Agung Samosir | KATADATA
Suasana grafik bursa saham di Jakarta.

Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya meningkatkan volume perdagangan saham dalam negeri tahun depan. Strateginya ialah memperdalam pasar modal Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan derivatif.

"Kami diamanahkan untuk menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. Strategi kami adalah menyelenggarakan perdagangan yang terpercaya dan pendalaman pasar," kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam sesi wawancara khusus dengan Katadata.co.id di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (23/11).

Arah strategi untuk memperdalam pasar modal Indonesia, dilakukan manajemen bursa pada semua lini, baik pada infrastruktur bursa, Anggota Bursa, emiten, dan juga pada investor.

Pada lini infrastruktur ada beberapa inisiatif untuk meningkatkannya, seperti penerapan platform transaksi elektronik untuk surat utang dan Indonesia Goverment Bond Future (IGBF). Menurut Inarno, inisiatif tersebut bukan berasal dari pihaknya saja, tapi ada peran Tim Pengembangan Pasar Surat Utang (TPPSU) yang beranggotakan Kementerian Keuangan, BI, OJK, dan SRO Bursa.

Selain itu, BEI berinisiatif mengeluarkan Single Stock Future. Instrumen ini dibuat karena banyak investor yang menginginkan adanya lindung nilai (hedging) atas posisi awal saham. Dengan instrumen ini, pelaku pasar mendapatkan jaminan harga dan tidak banyak terpengaruh terhadap pergerakan harga indeks.

Dari sisi emiten, BEI akan melakukan beberapa inisiatif salah satunya dengan menerapkan teknologi Regristasi Elektronik (E-Registration) bagi perusahaan yang mau melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dan bisa langsung terkoneksi dengan OJK.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...