LSI: Mayoritas Pemilih Anggap Ekonomi Stabil, Jokowi-Ma'ruf Unggul
Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 53,2%, unggul dibandingkan dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan elektabilitas 31,2%. Jokowi-Ma'ruf unggul karena mayoritas pemilih menganggap kondisi ekonomi stabil.
"Dua bulan masa kampanye, Jokowi-Ma'ruf stabil unggul di atas 20% terhadap Prabowo-Sandi," ujar Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di kantornya, Jakarta, Selasa (27/11). Dalam survei ini, responden yang belum menentukan pilihannya sebanyak 15,6%.
Berdasarkan survei LSI Denny JA, sebanyak 70,3% responden menilai bahwa kondisi Indonesia berada pada kategori sedang dan baik. Sebanyak 24,7% responden menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk sedangkan 5% lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Dari responden yang menilai kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik, sebanyak 64,4% responden memilih Jokowi-Ma'ruf. Responden yang memilih Prabowo-Sandiaga sebesar 20,5%. Sebanyak 15,1% responden mengaku tidak tahu atau tidak jawab. "Mereka yang menilai kondisi ekonomi baik, mayoritas mendukung kembali Jokowi sebagai presiden," kata Ardian.
(Baca: Prabowo-Sandiaga Unggul di Kalangan Pengguna Media Sosial)
Sementara itu, responden yang menilai kondisi ekonomi buruk lebih banyak melabuhkan dukungannya ke Prabowo-Sandiaga. Dari segmen tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandiaga mencapai 63,9%. Jokowi-Ma'ruf hanya memperoleh suara sebesar 25,5%. Sebanyak 10,6% responden lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Meski demikian, Jokowi-Ma'ruf masih tetap unggul di basis pemilih agama minoritas yang beranggapan kondisi ekonomi buruk. Hal serupa terjadi pada pemilih di Maluku dan Papua.
Di segmen pemilih agama minoritas, Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebesar 52,2%. Elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 43,5%. Sebanyak 4,3% responden lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Pada segmen pemilih di Maluku dan Papua, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,1%. Sementara, Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh suara sebesar 21,4%. Sebanyak 26,5% responden yang belum menentukan pilihannya. "Walaupun pemilih di segmen ini menilai ekonomi dalam kondisi buruk, Jokowi-Ma’ruf tetap menang," kata dia.
LSI Denny JA mengadakan survei pada 10-19 November 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di Indonesia. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling. Tingkat kesalahan alias margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2,9%.
(Baca: Jarak Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Menipis 12,2% karena Isu Ekonomi)