Likuiditas Ketat, Bank Dukung Otoritas Kendalikan Bunga Deposito

Rizky Alika
29 November 2018, 21:05
Bank deposito
Arief Kamaludin|KATADATA

Sejumlah bank mendukung langkah otoritas bila ingin menerapkan kebijakan pengendalian ataupun capping  bunga deposito. Hal ini untuk mencegah perang bunga deposito di tengah pengetatan likuiditas perbankan.

"Perang bunga dana memang tidak sehat. Kalau ada imbauan ataupun pengaturan yang terkait dampak negatif dari dampak perang bunga kami setuju," kata Direktur Keuangan Bank Jateng Dwi Agus Pramudya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (29/11).

Ia menjelaskan, perang bunga dana membuat likuiditas perbankan tidak merata. Bunga kredit juga jadi meningkat untuk menutupi kenaikan bunga deposito.

(Baca juga: Komite Stabilitas Sistem Keuangan Akan Kendalikan Perang Bunga Bank)

Menurut dia, perang dana lazim terjadi di akhir tahun. Namun, ia menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan bunga yang kompetitif untuk deposannya.

Untuk mempertebal likuiditas, Bank Jateng mengantisipasi dengan menerbitkan NCD (negotiable certificate of deposit) sebesar Rp 1 triliun. Antisipasi berikutnya, Bank Jateng masih memiliki ruang bagi pinjaman dari mitra bank dalam bentuk term loan facility. "Ini bisa kami deploy pada saat memerlukan likuiditas," ujar dia.

Per 31 Oktober lalu, rasio kredit terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) Bank Jateng berada di level 85%. Ini artinya, di bawah industri yang sebesar 92%.

(Baca juga: Ancaman Kekeringan Likuiditas Mengintai Perbankan)

Ia memperkirakan LDR akan lebih ketat tahun depan. Sebab, pada tahun 2018, ekspansi kredit pada Bank Jateng lebih besar daripada pertumbuhan DPK. Terlebih lagi, Pemilu pada tahun depan akan meningkatkan pertumbuhan kredit.

Di sisi lain, Direktur Kepatuhan BRI Achmad Solichin Lutfiyanto mengatakan BRI akan patuh terhadap otoritas bila diberlakukan capping bunga deposito. "Kami ikut otoritas, jadi tidak ada masalah," ujarnya.

Ia menilai positif terhadap bila ada kebijakan tersebut. Sebab, persaingan antar kelompok bank menjadi lebih terkendali.

Direktur Keuangan Bank Syariah Mandiri Ade Nur Cahyo juga menyambut positif bila otoritas memberlakukan capping bunga bank. "Kami happy, kami menyambut positif kebijakan itu," katanya.

Menurut dia, bank buku kecil akan kesulitan tanpa adanya capping. Bank buku kecil memiliki daya saing yang lemah sementara biaya dananya (cost of fund) cukup mahal.

Adapun, Bank Syariah Mandiri juga sudah mengantisipasi risiko pengetatan likuiditas. "Kami sekarang lebih mobile banking, kami refresh dan digital banking baru untuk meningkatkan CASA (dana murah) tabungan dan minat masyarakat," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...