Amankan Pemilu 2019, TNI Kerahkan 43 Ribu Personel Bantu Polri

Dimas Jarot Bayu
30 November 2018, 13:24
ATRAKSI BELA DIRI TNI AD
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Prajurit TNI AD mematahkan kayu balok menggunakan kepala ketika atraksi bela diri Yongmoodo, di Makodam I/Bukit Barisan, Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/3). Bela diri yang memadukan pukulan, tendangan, bantingan dan kuncian tersebut merupakan bela diri wajib bagi prajurit TNI AD.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan 43 ribu personel untuk dikerahkan dalam pengamanan Pemilu Serentak 2019. Pasukan TNI ini akan menambah kekuatan 9.000 personel Polri yang sudah dikerahkan saat ini.

"Jadi lebih dari 50 ribu kekuatan yang ada di sini dan hampir sama dengan kekuatan yang akan kami kerahkan nanti dalam pengamanan pesta demokrasi," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, ketika memimpin apel Kesiapan TNI-Polri dalam pengamanan Natal 2018, Tahun Baru, dan Pemilu 2019, di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (30/11).

Salah satu daerah yang menjadi perhatian pengamanan Pemilu Serentak 2019 adalah Papua. Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, hal itu muncul karena Papua masih menggunakan sistem noken untuk pemilihan. Selain itu, di daerah pegunungan Papua masih terdapat kelompok bersenjata yang dapat mengganggu Pemilu Serentak 2019. "Ini menjadi atensi dari Pak Panglima dan saya," kata Tito.

(Baca: Lombok Timur dan Teluk Bintuni Paling Rawan dalam Pemilu 2019)

Lebih lanjut, Tito juga bakal memfokuskan pengamanan di beberapa daerah pemilihan mengingat banyaknya kandidat yang bertarung di satu daerah pemilihan. Kondisi ini merupakan imbas Pemilu Serentak yang menggabungkan Pilpres, Pileg DPR, DPRD tingkat I, dan DPRD tingkat II. Belum lagi, pertarungan dilakukan bukan hanya antarpartai, namun juga kandidat dari partai yang sama.

"Daerah-daerah pemilihan yang kami anggap kontestasinya akan cukup hangat, itu akan kami lakukan penebalan," kata Tito. Hanya saja, ia belum mau mengungkapkan berbagai daerah pemilihan tersebut. Polri dan TNI akan terus memutakhirkan perkembangan situasi politik di berbagai daerah pemilihan sebelum membuat rencana pengamanan lebih lanjut.

Tito pun mengimbau agar Pemilu Serentak 2019 tak menjadi momok menakutkan di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, Pemilu Serentak 2019 harus menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan masyarakat.

Polri bersama TNI, lanjutnya, akan bersinergi agar agenda Pemilu Serentak 2019 berjalan aman dan lancar. "Saya kira yakinlah bangsa Indonesia selagi Polri dan TNI solid seperti saat ini, Insya Allah bangsa kita aman-aman saja," ujarnya.

(Baca: Polri Pantau Tingkat Tertinggi Kerawanan Pemilu 2019 di Jawa Barat)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...