JK: RI Dorong Perbaikan Hubungan Dagang AS-Tiongkok pada KTT G20
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan Pemerintah Indonesia berupaya ikut mendorong perbaikan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok khususnya di bidang ekonomi. Dengan membaiknya situasi dagang kedua, maka hal itu diharapakan pula ikut berdampak terhadap kondisi perekonomian di dalam negeri.
"Kita harapkan hubungan (AS) dengan Tiongkok secara bertahap akan membaik, karena kalau merusak kedua belah pihak, maka akan berimbas pada negara lain termasuk Indonesia," kata Wapres Jusuf Kalla saat konferensi pers lewat video di sela kunjungannya ke Argentina dalam rangka menghadiri KTT G20, Kamis (29/11) sore waktu setempat, dilansir dari Kantor Berita Antara.
(Baca: JK Akan Bawa Isu Perdagangan dan Pajak ke Pertemuan G-20 di Argentina)
JK mengatakan Indonesia berperan dalam mendorong perbaikan hubungan dagang AS dan Tiongkok. Karena dengan peningkatan hubungan kedua negara tersebut, maka diharapkan nilai ekspor Indonesia bisa turut membaik.
"Kalau industri Amerika dan industri Tiongkok menurun, pasti harga ekspor kita akan menurun," ujarnya.
Pembicaraan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok menjadi salah satu fokus Wapres Jusuf Kalla dalam menghadiri KTT G20. Selain juga membahas peningkatan hubungan perekonomian di dunia.
Dia berharap konflik perang dagang AS dan Tiongkok dapat segera berakhir dalam forum KTT G20.
"Sampai hari ini diharapkan bisa selesai, apa bisa selesai hari ini atau apa, itu belum ada bayangan karena masih bicara para menteri, diwakili oleh Menkeu dan juga Wamenlu nanti bicara," katanya.
G20 merupakan forum kerja sama di bidang perekonomian yang diikuti oleh 19 negara dengan ekonomi terbesar dan strategis, ditambah organisasi supranasional Uni Eropa.
(Baca: G20 Rekomendasikan Jaring Pengaman Ekonomi Negara Berkembang)
Selain mendorong kebijakan untuk menekan potensi perang dagang tersebut, Indonesia juga membawa sejumlah isu perekonomian krusial seperti mengenai komitmen sistem perdagangan multilateral, pembentukan sistem pajak internasional, peningkatan partisipasi ekonomi negara berkembang, serta peningkatan koordinasi dan sinergi kebijakan makro ekonomi.
KTT G20 mengambil tema Membangun Konsensus untuk Pembangunan yang Berkelanjutan dan Adil, dengan mengusung tiga agenda prioritas yaitu meningkatkan inklusivitas dan mengurangi kesenjangan melalui pemanfaatan teknologi, investasi pendidikan dan pelatihan, serta kebijakan fiskal dan reformasi struktural.