Katadata Market Index: Tren Bearish Bursa Berlanjut di Desember

Hari Widowati
3 Desember 2018, 17:43
Bursa saham
Katadata | Arief Kamaludin

Katadata Market Sentiment Index yang dirilis oleh Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan probabilitas pasar saham dalam kondisi bullish (naik) pada Desember 2018 sedikit meningkat tetapi masih sangat kecil atau mendekati nol. Oleh karena itu, tren bearish (turun) yang terjadi sejak Februari 2018 akan berlanjut hingga Desember 2018.

Panel Ahli KIC Damhuri Nasution mengatakan, probabilitas pasar saham dalam kondisi bullish memang mulai naik sedikit setelah terjadi penguatan nilai tukar rupiah dan penurunan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tetapi masih sangat kecil atau mendekati nol. Alhasil, kondisi pasar saham pada Desember ini diprediksi masih bearish.

Advertisement
Katadata Market Sentiment Index
(Katadata Insight Center (KIC))

Nilai tukar rupiah menguat 6,1% dari Rp 15.178 per dolar AS pada penutupan Oktober 2018 menjadi Rp 14.300 pada akhir November 2018. Adapun imbal hasil SUN 10 tahun turun dari 8,54% menjadi 7,87% pada November 2018. Penguatan rupiah dipicu oleh beberapa faktor, antara lain penurunan harga minyak dunia yang diharapkan berdampak positif mengurangi tekanan pada defisit neraca transaksi berjalan.

Selain itu, ada optimisme terhadap hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Forum G-20 terkait perang dagang antara AS-Tiongkok. Rupiah juga menguat setelah ada konsistensi kebijakan BI untuk menjaga stabilitas makroekonomi serta pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif baik mencapai 5,12% sepanjang triwulan III 2018.

Namun, indikator-indikator tersebut belum cukup mengirim sinyal positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Harga minyak dunia dinilai masih rentan dan eskalasi perang dagang masih mungkin terjadi. Sementara itu, indikator makro ekonomi domestik menggambarkan perekonomian nasional belu menunjukkan tanda-tanda peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Sebaliknya aktivitas perekonomian AS masih menunjukkan tren perbaikan sehingga peluang suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) untuk naik pada Desember 2018 dan prediksi kenaikan lainnya pada 2019 masih cukup besar.

Kenaikan suku bunga FFR menimbulkan volatilitas pada kurs rupiah dan pasar modal Indonesia. Volatilitas yang tinggi menjadi salah satu indikasi bahwa pasar saham dalam kondisi bearish. "Faktor-faktor penguatan kurs dan penurunan imbal hasil SUN belum diikuti peningkatan pertumbuhan ekonomi, serta tingginya ketidakpastian perekonomian dan geopolitik dunia membuat pasar saham nasional diperkirakan masih dalam kondisi bearish pada Desember 2018," kata Damhuri, di Jakarta, Senin (3/12).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement