Pertamina Ekspor Perdana Produk Kilang TPPI ke Tiongkok
PT Pertamina (Persero) bersama PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mengekspor produk petrokimia Paraxylene sebanyak 10.000 metrik ton (MT) ke Tiongkok. Tujuannya guna memenuhi permintaan pasar di kawasan Asia Pasifik.
Ekspor perdana produk Paraxylene Pertamina dan TPPI dilakukan seiring dengan tingkat produksi kilang TPPI yang kini telah mencapai 67 ton per jam. “Oleh karena itu Pertamina menyalurkan ke domestik maupun luar negeri,” ujar GM PT TPPI Tuban Sugeng Hermanto, berdasarkan keterangan resminya, Senin (3/11).
Produksi itu pun bisa meningkat 70 ton Paraxylene tiap jam. Sehingga selama sebulan sudah bisa memproduksi Paraxylene sebanyak 50 ribu metrik ton.
Dengan produksi sebesar itu, maka kebutuhan pasar domestik sudah tercukupi. Alhasil, kelebihan produksi itu diekspor.
Manager Aromatic Olefin Pertamina Darius Darwis mengatakan, ekspor Paraxylene ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar regional khususnya di Tiongkok. “Pertamina dan TPPI akan melaksanakan tender untuk mencari pembeli terbaik, dengan volume sesuai rencana produksi TPPI,” jelas Darius.
Paraxylene adalah bahan baku utama untuk memproduksi PTA (purified terephthalic acid). Paraxylene merupakan hasil produksi kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naptha.
Hasil Paraxylene sebagian besar berupa PTA yang menjadi komponen penting dalam industri tekstil. Selain itu paraxylene juga dapat diproses menjadi PET sebagai komponen utama bahan baku kemasan makanan dan minuman karena sifatnya tidak beracun.
(Baca: Pertamina Akan Jadikan TPPI Pusat Bisnis Petrokimia)
Paraxylene juga memiliki produk turunan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari seperti, tempat (casing) telepon genggam, dashboard pada kendaraan, dan sebagainya. “Daripada memperbanyak impor kita lebih baik memperbanyak ekspor jadi akan menambah devisa negara tentunya keuntungan Pertamina juga akan lebih banyak dari sebelumnya,” ujar Darius.