Bantah Prabowo Soal Korupsi, Jokowi: Kalau Bicara Pakai Data

Dimas Jarot Bayu
4 Desember 2018, 13:57
jokowi
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan), Menko Polhukam Wiranto (kedua kanan), dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri tahun 2017 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (24/7).

Presiden Joko Widodo menampik anggapan bahwa korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat. Pernyataan itu sebelumnya disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam 'The World in 2019 Gala Dinner' di Hotel Grand Hyatt Singapura, Selasa (27/11).

Menurut Presiden, gerakan antikorupsi di Indonesia membaik seiring waktu. Hal ini dibuktikan dengan skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang terus meningkat. “Jangan sampai ada yang menyampaikan bahwa korupsi kita (kanker) stadium empat. Tidak ada,” kata Jokowi dalam acara Hari Antikorupsi Sedunia 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (4/12).

(Baca: Jokowi: Keberhasilan Antikorupsi Tak Bisa Diukur dari Banyaknya OTT)

Bahkan, Jokowi, begitu dia biasa disapa, menilai skor IPK Indonesia naik cukup signifikan dalam 20 tahun terakhir. Pada 1998, skor IPK Indonesia hanya 20. Saat ini, skor IPK Indonesia berada di angka 37, kondisi yang semestinya patut disyukuri.

Karenanya, dia menilai masyarakat tak boleh menutup mata dengan kerja-kerja pemerintah dalam memberantas korupsi di Indonesia. Pihak-pihak yang ingin mengkritisi semestinya menggunakan fakta dan data. “Kalau bicara pakai angka-angka, pakai data,” ujar Jokowi.

Awal tahun ini, Transparency International kembali merilis survei tentang negara paling korup di dunia. Sebanyak 180 negara diikutkan dalam survei ini. Indonesia mencetak prestasi cukup baik dengan naik lima peringkat menjadi negara antikorupsi di dunia. Pada 2012, nilai persepsi antikorupsi Indonesia ada di posisi 32, tahun lalu menjadi 37.

Walau demikian, Jokowi tak menafikkan saat ini memang masih banyak yang perlu dibenahi untuk menurunkan tingkat korupsi di Indonesia. Hal itu terus diupayakan oleh pemerintah dengan bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...