Bertemu Putra Mahkota Saudi, Wapres JK Ditagih Proyek Kilang Cilacap
Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat menggelar pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman, di sela-sela pertemuan G-20 di Buenos Aires, Argentina, akhir pekan lalu. Dalam pertemuan tersebut sejumlah isu dibahas, termasuk soal pembangunan kilang Cilacap di mana Saudi Aramco menjadi mitra PT Pertamina (Persero).
Pangeran Muhammad bin Salman atau yang sering disebut MBS itu meminta pemerintah RI mempercepat pembangunan kilang senilai US$ 6 miliar tersebut. Kalla mengatakan, kendala berada di RI yang belum menyiapkan lahan. "Mereka minta dipercepat untuk dimulai," kata Kalla dalam laman Wapresri.go.id, Senin (3/12).
Kalla mengatakan, dengan keberadaan kilang tersebut, impor minyak dapat dikurangi lantaran ada kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. "Kalau kilang jadi bisa mengurangi impor minyak," kata Kalla. Dalam pertemuan bilateral ini, Wapres didampingi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RB Syafruddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Wakil Menteri Luar Negeri Mohammad Fachir, serta Sekretaris Wapres Mohammad Oemar.
September lalu, Pertamina telah mengirimkan surat kepada manajemen Saudi Aramco untuk meminta kejelasan mengenai kelanjutan proyek kilang minyak di Cilacap. Seperti diketahui, Pertamina memiliki hak kelola mayoritas kilang Cilacap sebesar 55% sedangkan Saudi Aramco memiliki 45%.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso pada waktu itu mengatakan, Pertamina merasa nasib proyek tersebut digantung Saudi Aramco. Ini karena perusahaan asal Arab Saudi ini tidak kunjung memberi keputusan kelanjutan kemitraan kedua perusahaan.
Gigih mengatakan dalam surat tersebut Pertamina memberikan batas waktu kepada Saudi Aramco hingga pertengahan Oktober untuk memutuskannya. Jika hingga batas waktu itu, Saudi Aramco tak kunjung memutuskan, Pertamina tetap melanjutkan pembangunan Kilang Cilacap tanpa mereka.
Namun, Pertamina masih menunggu respons dari Saudi Aramco terlebih dulu."Kami konfirmasi ke sana dan kirim surat klarifikasi mengenai komitmen lanjut atau tidak. Kalau tidak, kami akan ambil keputusan akan sendiri atau cari partner yang lain," kata dia kepada Katadata, Kamis (6/9).
(Baca: Surati Aramco, Pertamina Batasi hingga Oktober Putuskan Kilang Cilacap)
Hingga tenggat yang diberikan Pertamina habis pada akhir Oktober lalu, Saudi Aramco tak kunjung memberikan kejelasan. Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan belum ada keputusan dari Saudi Aramco mengenai kelanjutan kerja sama di kilang minyak di Cilacap. “Belum. Masih melakukan pertemuan dan pembahasan teknisnya,” kata dia di Jakarta, Rabu (31/10).
Adiatma belum bisa memastikan kapan Saudi Aramco akan memutuskan mengenai kerja sama tersebut. Yang jelas, dalam bisnis, tidak bisa buru-buru dalam mengambil keputusan. Pertamina juga tidak bisa memaksakan.
(Baca: Tenggat Habis, Sikap Saudi Aramco di Kilang Cilacap Belum Jelas)