Pemerintah Jual Obligasi Global US$ 3 Miliar untuk Danai Anggaran 2019
Pemerintah memanfaatkan kondisi pasar yang tengah kondusif untuk menerbitkan surat utang atau obligasi global (global bond) sebesar US$ 3 miliar dengan format SEC-Registered. Tujuan penerbitan tersebut untuk mendanai lebih awal (pre-funding) anggaran negara 2019.
Terdapat tiga seri surat utang yang akan diterbitkan. Ketiganya mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB- dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch. Adapun pricing telah dilakukan pada 3 Desember 2018, sedangkan tanggal penerbitan 11 Desember 2018.
Pertama, Seri RI0224 sebesar US$ 750 juta untuk tenor 5 tahun dengan tingkat kupon 4,45%, yield (imbal hasil) 4,48%, dan price (harga) 99,852%. Kedua, Seri RI0229 sebesar Rp 1,25 miliar untuk tenor 10 tahun dengan tingkat kupon 4,75%, yield 4,78%, dan price 99,748%. Ketiga, Seri RI0249 sebesar US$ 1 miliar dengan tenor 30 tahun dengan tingkat kupon 5,35%, yield 5,38% dan price 99,539%.
(Baca juga: RUU APBN 2019 Disetujui, Target Defisit Anggaran Rp 296 Triliun)
“Pemerintah mengakses pasar US Dollar dengan cepat dan oportunistik untuk melakukan pre-funding kebutuhan pembiayaan di tahun 2019 sehingga final pricing (yield) untuk masing-masing seri dapat lebih ketat 27 bps (basis poin), 32 bps dan 27 bps dari initial price guidance,” demikian tertulis dalam siaran pers Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dirilis, Selasa (4/12).
Kemenkeu menjelaskan ini merupakan kedua kalinya pemerintah menerbitkan surat utang dalam denominasi dolar AS dengan menggunakan format SEC-Registered Shelf. “Penerbitan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk meningkatkan likuiditas SUN (surat utang negara) dalam denominasi US Dollar,” demikian tertulis.
(Baca juga: Pembiayaan Usaha Bepotensi Naik, BI Harap Bukan dari Utang Luar Negeri)
Adapun kesuksesan penjualan global bond ini dinilai Kemenkeu sebagai hasil dari konsistensi pemerintah dalam melakukan komunikasi dengan investor dan format dokumentasi transaksi yang andal.
Penerbitan SUN ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Adapun Joint Bookrunners dalam penerbitan ini yaitu ANZ, Citigroup, DBS Bank Ltd., Deutsche Bank dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. Sementara itu, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. bertindak sebagai Co-Managers.