BP Mulai Mengebor Sumur Eksplorasi di Lepas Pantai Papua

Anggita Rezki Amelia
5 Desember 2018, 13:00
Unit pengolahan gas alam cair Blok Tangguh
Katadata

BP Berau Ltd memulai pengeboran satu sumur eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di lepas pantai Bintuni, Papua Barat. Pengeboran dilakukan sesuai target perusahaan asal Inggris itu yakni akhir November lalu.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan pengeboran sumur eksplorasi Ubadari Deep-1 dilakukan sejak 24 November 2018. Harapannya, pengeboran sumur itu selesai tahun depan. “Di bulan Februari 2019,” kata Wisnu kepada Katadata.co.id, Selasa (4/12).

Advertisement

Sumur yang dibor tersebut berada di wilayah Kabupaten Fak-fak, Papua Barat. Pengeboran untuk menguji potensi adanya hidrokarbon di wilayah sekitar proyek Tangguh tersebut. (Baca: BP Bersiap Mengebor Satu Sumur Eksplorasi Migas di Papua)

Adapun sumur yang dibor saat ini merupakan sumur eksplorasi kedua dari rencana tiga pengeboran sumur yang dilakukan perusahaan migas multinasional tersebut. Hal ini mengacu pada proposal pengembangan atau plan of development (PoD) di mana BP memiliki kewajiban pengeboran eksplorasi sebanyak tiga sumur di sekitar wilayah proyek Tangguh.

Tentu, langkah ini diharapkan menambah cadangan. Dari target tersebut, BP sudah menyelesaikan pengeboran sumur pertama tahun ini. Adapun pengeboran sumur ketiga dijadwalkan akan dibor tahun depan.

Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo pernah mengatakan pengeboran juga wujud komitmen BP untuk terus mencari potensi sumber daya alam guna mendukung usaha pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. 

Saat ini, BP mengoperasikan Proyek Tangguh LNG, yakni suatu kawasan pengembangan yang memiliki enam lapangan gas di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau, dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek Tangguh sudah memiliki dua train. Kapasitas dua train masing-masing 3,8 juta ton per tahun (MTPA). Jika ditotal, kapasitas keduanya 7,6 MTPA.

Nantinya menyusul satu train lagi yakni train tiga yang akan beroperasi pada 2020. Saat ini proyek train tiga masih tahap konstruksi. (Baca juga: BP dan ENI Ikut Akses Dokumen Lelang Blok Makassar Strait).

BP memegang hak kelola 40,22 persen di proyek tersebut. Haknya meningkat dari semula 37,16 persen setelah Talisman keluar. Adapun pengelola lainnya adalah MI Berau B.V sebesar 16,30 persen, CNOOC Muturi Ltd 13,90 persen, Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd 12,23 persen, KG Berau Petroleum Ltd sebesar 8,56 persen, KG Wiriagar Petroleum Ltd sebesar 1,44 persen, dan Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc sebesar 7,35 persen.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement