Menko Darmin Sebut Ekonomi Kuartal IV Bisa Kurang dari 5,1%

Rizky Alika
5 Desember 2018, 15:07
Gedung Perkantoran
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung-Gedung pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV bisa kurang dari 5,1%, atau lebih rendah dari dua kuartal sebelumnya yang sebesar 5,27% dan 5,17%. Alhasil, pertumbuhan ekonomi tahun ini kemungkinan berada di bawah proyeksi pemerintah sebelumnya sebesar 5,2%.

"Pertumbuhan di kuartal IV inginnya 5,3%, mungkin akan sedikit di bawah 5,1% sehingga setahun ini mungkin (pertumbuhan ekonomi) tidak sampai 5,2%. Mungkin 5,14% atau 5,15%," kata Darmin di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (5/12).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal IV disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok. Perang dagang antara kedua negara tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Ekonomi berbagai negara lainnya, termasuk Indonesia akan terpengaruh.

(Baca juga: Sri Mulyani: Kekompakan G20 Menguap, Indonesia Perlu Negosiator Unggul

Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi AS melemah dari 3% tahun ni menjadi 2,5% tahun depan. Sedang pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu diprediksi sebesar 6,6% tahun ini, lebih lemah dari tahun sebelumnya 6,9%, dan akan kembali melambat menjadi 6,5% tahun depan.

Bagi Indonesia, dampak perang dagang akan bergantung pada seberapa besar ekspor ke Tiongkok dan AS. Saat ini, porsi ekspor Indonesia ke kedua negara tersebut dianggap tidak terlalu besar, hanya mencapai 20%.

(Baca juga: Perang Dagang Memanas, Rupiah Melemah Paling Dalam di Asia)

Maka itu, Darmin menilai dampak perang dagang ke ekonomi Indonesia juga semestinya tidak terlalu besar. "Beda dengan Malaysia besaran ekspor ke negara itu 70%. Vietnam 100% itu luar biasa," ujar Darmin.

Sebelumnya, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai 5,2%. Angka tersebut lebih rendah dari asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,4%. Perubahan tersebut seiring dengan tantangan ekonomi global dan domestik.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...