Dalam 4 Tahun Masa Jokowi, Jumlah Desa Tertinggal Berkurang Signifikan

Michael Reily
10 Desember 2018, 15:41
dana desa
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Warga melintas di jalan beton yang dibangun diantara bentangan sawah, dari program dana Desa di Kiarajangkung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (22/3/2018).

Badan Pusat Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam empat tahun, pemerintah berhasil mengurangi 6.518 desa tertinggal dan menambahkan 2.665 desa mandiri. Dengan capaian itu,  maka target pengurangan 5 ribu unit desa tertinggal  serta peningkatan 2 ribu desa mandiri sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah tercapai. 

Berdasarkan Indeks Pembangunan Desa (IPD) tahun 2018 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap 75.436 unit desa,  diketahui bahwa dari jumlah tersebut sebanyak 55.369 unit (73,4%) desa masuk dalam kategori desa berkembang,  sebanyak 5.606 unit (7,43%) masuk kategori desa mandiri, dan 14.461 unit (19,17%) merupakan desa tertinggal . "Target RPJMN telah tercapai," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (10/12).

IPD diukur dari 5 dimensi, yaitu ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesbilitas transportasi, pelayanan umum, serta penyelenggaraan pemerintah. Kelima dimensi tersebut kemudian dijadikan faktor  penentu pengkategorian desa mandiri, desa berkembang, dan desa tertinggal.

(Baca: Menteri Desa: Ekonomi Maju Tanpa Tekan Kemiskinan Picu Gejolak Sosial)

Suhariyanto menjelaskan,  jika mengacu pada komposisi desa yang diukur tahun 2014, maka  sebanyak 2.894 desa masuk dalam kategori desa mandiri (3,93%), diikuti 51.026 desa masuk kategori desa berkembang (69,26%) serta 19.750 desa merupakan kategori desa tertinggal (26,81%).  Dengan demikian diketahui bahwa secara umum, semua dimensi mengalami kenaikan.

BPS mencatat dimensi yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah dimensi penyelenggaraan pemerintahan desa. Sebaliknya, dimensi yang mengalami kenaikan ternedah adalah  pada dimensi pelayanan dasar. "Kami berusaha mengukur dari sisi ekonomi dan sosial," ujar Suhariyanto.

Dimensi pelayanan dasar meningkat dari 56,73 tahun 2014 menjadi 57,65 pada 2018. Ketersediaan sekolah menengah atas meningkat 19%,  ketersediaan apotek di desa meningkat 54%, serta peningkatan rumah sakit di desa naik 20%.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...