Hari Perdana, Pembeli Saham IPO Emiten Properti Pariwisata Untung 69%

Image title
10 Desember 2018, 14:07
Pantai Mandalika, NTB
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan mancanegara berada di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah.

PT Satria Mega Kencana Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Saham perusahaan berkode SOTS ini kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 5,06 kali sehingga mereka mengantongi Rp 66 miliar dari aksi korporasi tersebut.

Adapun, jumlah saham yang dilepas ke publik oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dan kawasan pariwisata ini, sebanyak 400 juta saham atau setara dengan 40% dari modal ditempat dan disetor penuh. Harganya Rp 165 per saham. Pada saat pencatatannya, saham mereka naik 69,7% menjadi Rp 290 per saham.

Komisaris Utama Satria Mega Herman Herry Adranacus mengatakan, dengan mengantongi dana segar dari pencatatan di pasar modal ini, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk mengakuisisi tanah dan bangunan Sotis Resindence Penjernihan, Jakarta. "Tahun depan yang paling utama kami akan membuka dua hotel," kata Herman usai seremonial pencatatan saham perdananya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (10/12).

Hotel yang akan dibuka oleh mereka berada di dua lokasi berbeda, satu di Seminyak, Bali dan satu lagi akan dibuka di Kemang, DKI Jakarta. Nilai investasi kedua hotel tersebut senilai Rp 180 miliar, yang 60-70%-nya akan dibiayai melalui utang ke perbankan, sedangkan sisanya dari dana IPO yang dicatatkan hari ini.

Satria Mega Kencana juga berencana untuk mengembangkan kawasan pariwisata terpadu di Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Barat, dengan membangun sebuah resort. "Niat kami bangun kompleks pariwisata terpadu, ada sekolah manajemen Sotis," kata Herman menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Satria Mega Kencana Ivo Wongkaren mengatakan, alam Indonesia terutama di wilayah Timur saat ini menjadi tren. Dengan dibangunnya resort Sotis, dia percaya mampu meningkatkan minat wisatawan lokal dan asing untuk menjelajahi wisata alam. "Itu merupakan prospek yang baik bagi performance Perseroan ke depan," katanya.

Satria Mega Kencana saat ini memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Dwimukti Mitra Wisata (DMW) dan PT Tanjung Karoso Permai. Selain itu mereka memiliki beberapa properti dan telah menjalankan bisnis perhotelan di Jakarta dan Bali yang dikelola oleh entitas anaknya yaitu DMW.

(Baca juga: Sesi I, IHSG Bertahan Di Zona Merah Didorong Pelemahan Rupiah)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...