Jokowi Sebut 19,3% Pemanfaatan Tanah di Kalimantan Tumpang-Tindih
Pemerintah meluncurkan geoportal Kebijakan Satu Peta atau One Map Policy untuk mengidentifikasi tumpang-tindih pemanfaatan lahan. Dari peta ini diketahui bahwa Kalimantan menjadi wilayah dengan tumpang tindih lahan paling besar, yakni 10,4 juta hektare lahan atau 19,3% dari total lahan di pulau tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hal tersebut dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta dan Buku Kemajuan Infrastruktur Nasional Tahun 2018, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (11/12). "Terlihat sampai urusan tumpang-tindih di desa hingga kecamatan," kata Jokowi.
Kebijakan satu peta merupakan sebuah peta terintegrasi antar Kementerian dan Lembaga (K/L) hingga pemerintah daerah. Amanat pembentukan peta ini masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2016.
Bukan hanya soal tumpang-tindih, Jokowi mengatakan, dengan integrasi yang lebih detail ia bisa mengetahui siapa saja yang memiliki konsesi lahan di wilayah tertentu. Setengah bercanda, Jokowi menyebut lahan milik Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo akan ketahuan di mana saja. Kebetulan keduanya hadir dalam peluncuran tersebut."Lama-lama kelihatan semua tapi yang bisa buka hanya saya," selorohnya.
Selain mengatasi tumpang-tindih, Jokowi menginginkan kebijakan satu peta ini akan membuat perencanaan pembangunan lebih detail. Selain itu, perizinan terkait lokasi pembangunan dan investasi lebih mudah lagi dengan adanya peta terintegrasi.