AS-Tiongkok Mesra, IHSG Berpeluang Terus Menanjak
Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok saat ini tengah mesra. Negosiasi yang tengah berjalan antara keduanya selama gencatan perang dagang berjalan dengan mulus, dengan pihak TIongkok dikabarkan telah menyepakati beberapa poin terkait tarif terhadap produk asal AS dan kesediaan untuk meningkatkan impor produk pertanian asal AS.
Pihak Tiongkok bahkan kembali mengimpor kedelai dari AS untuk pertama kalinya sejak AS dan TIongkok sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara pada awal bulan ini. Tiongkok juga dikabarkan bersiap untuk mengganti program "MAde in China 2025", untuk memberikan kesempatan yang lebih besar kepada investor asing untuk berpartisipasi dalam perekonomiannya.
Program ini merupakan gagasan Presiden Xi Jinping untuk mengembangkan industri berteknologi tinggi di Tiongkok, namun AS menilai program tersebut bersifat proteksionis.
(Baca juga: Bunga BI Diramal Naik 2 Kali Lagi, Ekonom Senior Lihat Ekonomi Stabil)
Kekhawatiran investor terkait ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan menutup pemerintahan AS kalau kongress menolak membiayai proyek tembok perbatasan AS-Meksiko, tidak terjadi. Sehingga, seluruh indeks utama AS ditutup mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu (12/12) atau Kamis pagi ini (13/12).
Sementara itu Presiden Trump juga mengklaim perekonomian AS saat ini dalam kondisi baik. Dia mengibaratkan perekonomian AS sebuah roket yang akan terus melesat naik. Kendati demikian, dia juga mengkritisi US Federal Reserve yang masih berencana untuk menaikkan suku bunga acuannya, yang menurut Trump tidak mengakomodasi pertumbuhan ekonomi AS.