Tambah Kapasitas Bandara, Angkasa Pura I Dapat Pinjaman Rp 5 Triliun
PT Angkasa Pura I (Persero) memperoleh pinjaman dari bank dan lembaga keuangan non-bank senilai Rp 5 triliun. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan dalam mengembangkan dan menambah kapasitas sejumlah bandara yang berada di bawah pengelolaannya.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, perseroan harus menghadapi pertumbuhan penumpang yang lebih tinggi dengan penambahan kapasitas bandara. Saat ini, Angkasa Pura I mengelola 13 bandara, sembilan di antaranya dalam tahap pengembangan yakni pembangunan bandara baru di Yogyakarta dan revitalisasi Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin.
"Kami harap melalui penandatanganan perjanjian ini dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, meningkatkan kualitas layanan, dan kepuasan pengguna jasa di bandara yang kami kelola," ujar Faik usai penandatanganan perjanjian pembiayaan, di Jakarta, Selasa (18/12).
Kredit untuk Angkasa Pura I itu disediakan oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) senilai Rp 2 triliun, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Rp 2 triliun, dan PT Bank BRI Syariah Tbk Rp 1 triliun. Kredit tersebut memiliki tenor lebih dari 10 tahun dan masa tenggang (grace period) 5 tahun.
Angkasa Pura I merencanakan belanja modal sebesar Rp 17,53 triliun pada 2019. Selain dari pinjaman tersebut, perseroan akan mencari pendanaan eksternal sebesar Rp 13 triliun dari lembaga keuangan maupun penerbitan obligasi.