Pemerintah Hitung Kebutuhan 2019, Ini Proyeksi Jumlah Impor Pangan

Michael Reily
20 Desember 2018, 09:45
Gula
ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Para pekerja menata gula hasil penyerapan di Gudang Bulog Divre Jatim, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 April 2017.

Pemerintah telah mengkaji dan menghitung kebutuhan pangan untuk menentukan impor komoditas strategis tahun 2019. Hasilnya, sejumlah komoditas pangan seperti  gula, garam, dan daging kemungkinan akan tetap diimpor, kendati sebagian jumlahnya diperkirakan lebih sedikit.

Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang berlangsung hampir 3 jam pun menetapkan potensi kebutuhan yang harus didatangkan dari luar negeri.

"Intinya stok pangan bisa dijaga untuk tahun 2019 sampai akhir tahun dalam jumlah yang cukup," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (19/12).

(Baca: Petani Minta Kuota Impor Garam Tahun Depan Dikurangi)

Namun Darmin menegaskan, perhitungan kebutuhan  impor gula dan garam hanya diperuntukan bagi industri yang membutuhkan bahan baku sesuai dengan spesifikasinya serta untuk kembali diolah.

Proyeksinya,  pada 2019 impor gula mentah akan sebesar 2,8 juta ton dan impor garam mencapai 2,7 juta ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan alokasi impor gula dan garam tahun ini masing-masing sebesar 3,6 juta ton dan 3,7 juta ton.  Sementara menurut data Kementerian Perdagangan, realisasi impor gula per September hanya 1,87 juta ton. Kemudian, impor garam per November sebesar 2,17 juta ton.

Menurut Darmin, angka perhitungan untuk impor gula dan garam masih sebatas perkiraan dan belum difinalisasi. Sebab, kementerian teknis masih menghitung produksi dan stok di daerah. Sehingga, alokasi impor gula dan garam masih akan berubah setelah mendapat laporan ketersediaan dalam waktu satu bulan.

Untuk impor daging kerbau, dia menyebut pada tahun depan pemerintah mengalokasikan kuota impor sebesar 100 ribu ton. Jumlah itu sama dengan alokasi impor tahun 2018. "Impor daging kerbau volumenya sama dengan India, tetapi realisasi tahun ini baru  80 ribu ton," ujarnya.

Sementara terkait pembahasan tentang stok beras untuk kebutuhan tahun depan, Darmin mengungkapkan tidak ada impor beras karena pasokan di gudang Perum Bulog dinilai sudah cukup banyak. Berdasarkan alokasi impor 2 juta ton, impor beras yang tiba mencapai 1,8 juta ton.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...