Serapan Pupuk Subsidi Berkurang, Pusri Fokuskan Penjualan Komersial
Pemerintah memangkas alokasi pupuk bersubsidi yang disalurkan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) ke masyarakat sebesar 1 juta ton menjadi 8,5 juta ton dari semula 9,5 juta ton pada tahun depan. Akibat kondisi tersebut, perusahaan menargetkan menggenjot penjualan komersil ke depan.
Direktur utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro mengatakan pengurangan jumlah pupuk subsidi akan menjadi tantangan perusahaan pada tahun depan. Karena selama ini pupuk bersubsidi menyerap 50% terhadap produksi Pusri.
(Baca: Arcandra Resmikan Pembangunan Pipa Gas Grissik-PUSRI)
Kondisi ini akan semakin menantang karena produksi pupuk tahun depan akan meningkat menjadi sebesar 2,05 juta ton.
"Jelas ini akan berpengaruh pada alokasi dari PT Pusri, dengan pengurangannya sekitar 10%-15%," kata Mulyono.
Dengan alokasi penyerapan yang berkurang, sementara volume produksi bertambah, menyebabkan perusahaan mau tak mau mengambil langkah lain untuk memaksimalkan penyerapan. Caranya, dengan mulai fokus mengalihkan pemasaran ke segmen komersil.
"Produksi ini harus terserap semua karena biaya yang dikeluarkan sudah tinggi," ujar dia.