Aktivitas Politik 2019 Diprediksi Kerek Industri Manufaktur

Image title
Oleh Ekarina
27 Desember 2018, 01:00
Pabrik Konveksi Pan Brothers
Katadata

Kementerian Perindustrian memperkirakan sejumlah sektor industri manufaktur mengalami kenaikan pertumbuhan seiring momentum pemilihan umum (pemilu)  tahun depan. Dua sektor industri besar seperti makanan minuman serta tekstil dan produk tekstil diperkirakan bisa mencatat pertumbuhan positif seiring dengan meningkatnya kebutuhan pada masa kampanye 2019. 

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pelaksanaan pemilu legislatiff (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) yang digelar serentak pada 17 April 2019 juga akan berjalan aman sehingga mendukung roda perekonomian. “Kami optismistis. Kepada para pelaku industri supaya mengambil peluang,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Rabu (26/12).

(Baca: Terdampak Situasi Global, Pertumbuhan Industri 2019 Diprediksi 5,4%)

Di menyebut, pemilu bisa menjadi katalis yang kuat untuk mendongkrak pertumbuhan industri tahun depan, terutama untuk meningkatkan konsumsi makanan dan minuman serta tekstil danproduk tekstil (TPT). Komoditas itu yang umumnya banyak dibutuhkan saat musim kampanye.

Kemenperin mencatat, pada momentum Pemilu 2014 lalu mampu mengerek  pertumbuhan industri pengolahan naik menjadi 5,61% dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 5,45%. Adapun sektor yangmenopang lonjakan tersebut, antara lain industri mamin, industri TPT, serta industri kulit, barang darikulit, dan alas kaki.

“Kondisi perekonomian sekarang memang sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2000-an. Artinya, ada realita norma baru. Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini tidak lagi double digit. Rata-ratakontribusi industri manufaktur terhadap perekonomian di seluruh negara berkisar 17%,” ujarnya.

Merujuk data World Bank Tahun 2017, lima negara yang industrinya mampu menyumbang di atas rata-rata tersebut hanya Tiongkok (28,8%), Korea Selatan (27%), Jepang (21%), Jerman (20,6%), dan Indonesia(20,5%). 

"Pertumbuhan di China saat ini  hanya single digit. Sekarang PDB kita sudah masuk klub US$ 1 triliun. Indonesia adalah negara besar, saat ini berada dalam kelompok G20 dan berada di peringkat ke-16 ekonomi dunia,” jelasnya.

Karenanya, pada 2019 Airlangga memperkirakan industri pengolahan nonmigas akan tumbuh hingga 5,4% atau di atas pertumbuhan ekonomi yang dipatok pada angka 5,3%. Sektor industri yang memberikontribusi tinggi, di antaranya industri mamin diperkirakan mampu tumbuh sebesar 9,86%.

(Baca: Kemenperin Siapkan Rp 1,78 Triliun untuk Pendidikan Vokasi 2019)

Selain itu,  industri mesin diharapkan akan menembus  pertumbuhan 7 % pada tahun depan diikuti industri TPT sebesar 5,61%, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki 5,40% , serta industri barang logam,komputer, dan barang elektronika 3,81%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...