Smartfren Kaji Ambil Alih Frekuensi Bolt dan First Media

Desy Setyowati
4 Januari 2019, 16:07
Bolt dan First Media
Kominfo
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail memberikan keterangan mengenai pengakhiran penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz oleh Bolt dan First Media di Jakarta, Jumat (28/12).

PT Smartfren Telecom menargetkan jumlah pelanggan naik dari 15 juta saat ini, menjadi 30 juta pada akhir 2019. Untuk itu, Smartfren pun berencana menambah kapasitas layanan internetnya dan tengah mempertimbangkan pengambilalihan frekuensi 2,3 Ghz yang ditinggalkan oleh PT First Media Tbk ataupun PT Internux (Bolt).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mencabut izin penggunaan frekuensi 2,3 Ghz sejak 28 Desember 2018. Lalu, PT Jasnita Telekomindo mengembalikan izin penggunaan frekuensi ke Kementerian Kominfo pada 19 November 2018. Alhasil, ada tiga slot frekuensi 2,3 Ghz yang kosong.

Chief Executive Officer (CEO) Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan, perusahaannya memang tengah mengkaji untuk mengambil salah satu dari ketiga frekuensi 2,3 Ghz tersebut. “Belum diputuskan. Tapi minat itu ada,” ujar dia kepada Katadata, Jumat (4/1).

(Baca: Tawarkan SIM Card Gratis, Smartfren Ambil Alih Pelanggan Bolt)

Kapasitas internet Smartfren saat ini menurutnya sudah cukup. Namun, ia melihat bahwa layanan data sangat diminati oleh konsumen dewasa ini. Maka dari itu, ia memandang bahwa kapasitas internet itu perlu ditambah. “Kalau melihat potensi pasar di Indonesia, memang (kapasitas internetnya) kurang,” ujarnya.

Untuk menambah kapasitas internet, Smartfren bisa menambah frekuensi. “Besarnya frekuensi memengaruhi kecepatan internet kami. Jadi kami kaji (rencana ikut lelang frekuensi 2,3 Ghz) untuk tahu sesuai tidak dengan rencana bisnis kami,” kata dia.

Sebab, dia tak ingin membeli frekuensi dengan harga yang relatif mahal, namun tidak sesuai dengan rencana bisnis perusahaan. Walaupun, kapasitas internet itu memang diperlukan untuk menambah jumlah pelanggan. “Kami harap tumbuh dua kali lipat di 2019,’ kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...