Darmin Lihat Rupiah Bisa Terus Menguat, Sri Mulyani Bersikap Waspada

Ameidyo Daud Nasution
7 Januari 2019, 20:16
uang rupiah
KATADATA
uang rupiah

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga sempat menyentuh level 13.990 per dolar AS pada perdagangan Senin (7/1) siang. Ini merupakan level terkuat sejak Juni tahun lalu. Lantas apakah penguatan ini masih akan berlanjut?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berpendapat nilai tukar rupiah masih sedikit terlalu murah alias undervalue. Hal ini seiring pelemahan signifikan rupiah mulai Februari hingga Oktober tahun lalu. “Masih ada ruang (penguatan), walaupun tidak banyak,” kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/1).

Ia menjelaskan, para analis internasional juga sudah merekomendasikan untuk kembali masuk ke aset dalam rupiah sejak kuartal terakhir tahun lalu. “Istilah mereka rupiah harusnya overweight, waktunya dibeli,” ujarnya. Tren penguatan nilai tukar rupiah pun terjadi sejak awal November tahun lalu. Meskipun, sempat terhenti.

(Baca: Intervensi BI di Pasar Valas DNDF Sokong Rupiah Menguat Tajam)

Penerbitan surat utang negara (SUN) oleh pemerintah juga disebut Darmin ikut menjadi faktor pendorong penguatan nilai tukar rupiah. Yang terkini, pemerintah melakukan lelang SUN pada 3 Januari 2019. Lelang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) nyaris dua kali.

Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kewaspadaan tetap dipertahankan. Sebab, kondisi global bisa berubah sehingga mengubah situasi. “Perubahan bisa terjadi,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...