Jadi IPO Pertama Tahun Ini, Saham Sentra Food Cetak Untung 68,8%
PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) menjadi emiten pertama yang mencatatkan saham perdananya di bursa tahun ini, dari 35 perusahaan yang ditargetkan dalam pipeline Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka menawarkan 150 juta saham atau setara dengan 22% dari modal disetor setelah IPO.
Pada perdagangan perdananya, saham FOOD naik hingga 68,8% dari harga penawaran senilai Rp 135 per lembar sahamnya menjadi Rp 228 per lembar. Dengan begitu, mereka meraup Rp 20,25 miliar pada perdagangan perdananya ini. Direktur Utama Sentra Food Agustus Sani Nugroho mengungkapkan, dana in akan digunakan untuk menambah setoran modal perseroan ke entitas anaknya, PT Kemang Food Industries (Kemfood).
Sani mengatakan, suntikan modal kepada entitas anak tersebut untuk membeli bahan baku daging dan bahan pembantu lainnya untuk kegiatan operasionalnya. Kemfood merupakan perusahaan yang bergerak di bidang daging olahan dengan memproduksi berbagai jenis produk daging olahan seperti sosis, burger, baso, dan delicatessen.
(Baca: BEI Catat 12 Perusahaan Siap IPO di Awal Tahun 2019, Tak Ada BUMN)
Sentra Food sendiri merupakan perusahaan induk (holding) yang merupakan bagian dari Super Capital Indonesia Group. Selain Kemfood, mereka juga membawahi PT Sapbeverages Indonesia yang merupakan produsen minuman. Namun, karena Sentra Food baru mengakuisisi, Sani memperkirakan perusahaan tersebut baru akan beroperasi tahun 2020.
"Kalau perusahaan minuman, persiapannya harus lebih matang lagi," kata Agustus Sani usai seremoni pencatatan saham perdananya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/1).
Selain itu, Sentra Food akan akan meningkatkan kapasitas produksi Kemfood setelah aksi korporasi ini. Mereka akan meningkatkan kapasitas produksi Kemfood menjadi 200 ton per bulan dari yang hanya 150 ton per bulannya.
Sentra Food juga menargetkan hasil penjualan tahun ini sekitar Rp 200 miliar. Target tersebut lebih tinggi dari perkiraan hasil penjualan di akhir tahun 2018 senilai Rp 126 miliar. Selain itu, mereka menargetkan dapat meraup laba bersih sebesar Rp 4 miliar di tahun ini, atau sekitar dua kali lipat dibanding perkiraan laba bersih akhir tahun 2018 senilai Rp 2 miliar.
(Baca: Dibuka Melesat ke Level 6.300, IHSG Masih Berpeluang Naik)