Stok Minyak Nabati Tinggi, Ekspor Sawit November Turun 4%

Michael Reily
8 Januari 2019, 08:20
Buah Sawit
Arief Kamaludin | Katadata

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengumumkan kinerja ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya periode November 2018 turun 4% menjadi 3,22 juta ton dari Oktober 2018 sebesar 3,35 juta ton.  Penurunan  itu disebabkan oleh berkurangnya permintaan beberapa negara tujuan utama. 

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menyebutkan persentase penurunan ekspor sawit tertinggi dicatat Bangladesh sebesar 58%, diikuti penurunan ekspor sawit di pasar Uni Eropa 21%, Tiongkok 20% dan Amerika Serikat 10%. "Penurunan impor dari negara-negara ini karena masih tingginya stok minyak nabati mereka," kata Mukti dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (8/1).

(Baca: Tak Capai Target, Mendag Prediksi Pertumbuhan Ekspor 2018 hanya 7,5%)

Sebaliknya, kenaikan ekspor justru dicatat Pakistan dengan rekor pembelian minyak sawit terbanyak sepanjang sejarah yaitu sebanyak 326,41 ribu ton atau naik 32% dibandingkan  Oktober yang hanya 246,97 ribu ton.

Menurut Mukti, rendahnya harga sawit serta faktor pengisian stok menjadi pendorong kenaikan impor Pakistan. Dia berharap perjanjian dagang Preferential Trade Agreement (PTA) menjadi kunci untuk meningkatkan penjualan CPO ke negara tersebut.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...