China Railway Tertarik Berinvestasi Infrastruktur di Jabar
Perusahaan konstruksi asal Tiongkok dikabarkan tertarik untuk berinvestasi pada sejumlah proyek infrastruktur yang ada di Jawa Barat. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengungkapkan perusahaan tersebut yaitu PT China Railway Group Limited (CREC).
"PT CREC membuka pembicaraan bersama kami terkait rencana untuk investasi di Jawa Barat. Mereka berkeinganan untuk investasi tidak hanya di proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta semata, tapi di proyek lainnya," kata Iwa Karniwa, di Bandung, Jumat (11/1).
PT CREC merupakan pemimpin konsorsium Tiongkok untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Iwa mengatakan, ketertarikan PT CREC terhadap infrastruktur di Jawa Barat, terungkap saat mereka melakukan pertemuan dengan pihaknya di Gedung Sate Bandung.
(Baca: Dorong Daya Saing, Pemerintah Terus Perbaiki Infrastruktur dan SDM)
Menurut keterangan Iwa, PT CREC mengajukan diri untuk bisa berkontribusi membangun sejumlah rencana proyek ruas tol, akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati hingga Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang. Untuk kesiapan dana, PT CREC memastikan, mereka memiliki dukungan dana tak terbatas.
"Bahkan ketika menawarkan peluang investasi di Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka, Bandung mereka juga tertarik," kata dia.
Iwa menuturkan Pemprov Jawa Barat merespon positif rencana investasi tersebut tapi pihaknya meminta agar PT CREC berkomunikasi aktif dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) karena urusan inisiasi atau investasi tol ada di bawah instansi tersebut.
"Saar ini ada 16 ruas jalan tol, sehingga kami arahkan ke BPJT karena bukan di kita kewenangannya namun provinsi akan membantu sepenuhnya investasi di Jabar, agar proyek tol terealisasi semua," katanya.
Lebih lanjut Iwa mengatakan PT CREC dalam pertemuan tersebut tidak membahas tentang perkembangan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Namun mereka melihat perkembangan proyek tersebut berjalan dengan baik, sehingga tertarik untuk investasi di proyek lainnya.
(Baca: Pembangunan Infrastruktur Salah Satu Pendorong Inflasi Rendah)