Menhub: Analisis Data CVR Lion Air Bisa Membutuhkan Waktu Satu Tahun

Rizky Alika
14 Januari 2019, 14:21
Lion Air Jatuh
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi Komite Nasional dan Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut yang berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, 28 Oktober 2018 lalu. Namun, proses analisis terhadap data CVR bisa memakan waktu yang cukup panjang.

"Tergantung dari komplikasi datanya, tapi sebenarnya satu penemuan ini memberikan waktu satu tahun," kata dia di Jakarta, Senin (14/1). Menurutnya, waktu selama itu dibutuhkan KNKT untuk mengeksplorasi datanya.

Adapun Budi menyatakan kebanggaannya atas penemuan tersebut lantaran sebelumnya, pemerintah sempat menggandeng konsultan dan kapal dari Singapura. Namun, CVR justru ditemukan oleh KRI Angkatan Udara. “(Penemuan) ini pasti memberikan suatu makna bagi upaya kita menemukan penyebab dari kecelakaan ini," ujarnya.

(Baca: Dua Bulan Setelah Jatuh, CVR Lion Air PK-LQP Berhasil Ditemukan)

CVR merupakan bagian dari kotak hitam pesawat, selain Flight Data Recorder (FDR) yang telah lebih dulu ditemukan. CVR tersebut berhasil ditemukan oleh KRI Spica-934 pada posisi koordinat 05 48 46,503 S - 107 07 36,728 T. di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Setelah diketahui posisi tersebut, Tim Penyelam dari Dislambair Koarmada I sebanyak 18 orang dan 3 orang dari Kopaska melakukan penyelaman pada pkl 08.40.

KRI Spica-934 terus mencari keberadaan CVR dengan membawa alat yang lengkap, seperti Multibeam Echosounder (MBES), Sub Bottom Profiling (SBP), Magnetometer, Side Scan Sonar, ADCP serta peralatan HIPAP yang mampu mendeteksi sinyal dari black box dari Lion JT 610.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...