Ophir Tolak Tawaran Medco Soal Pembelian Saham
Ophir Energy Ltd menolak penawaran Medco Energi Global Pte Ltd (MEG) mengenai jual beli saham. Alasannya, harga yang ditawarkan perusahaan besutan Arifin Panigoro itu di bawah harga wajar Ophir.
Berdasarkan situs resminya, keputusan itu merupakan hasil rapat petinggi Ophir mengenai tawaran pembelian 48,5 % saham oleh Medco. “Dewan perusahaan dengan suara bulat menolak proposal tersebut karena nilainya di bawah harga wajar,” dikutip, Senin (14/1).
Dalam keterangan resmi itu, Ophir menyatakan pengumuman ini dibuat tanpa persetujuan Medco. Dikonfirmasi terpisah, Director/Chief Operating Officer (COO) Medco Energi Ronald Gunawan tidak merespons pesan singkat yang dikirimkan Katadata.co.id.
Besok, 15 Januari 2019, Ophir akan memberikan pembaruan tentang perdagangan dan operasinya untuk periode 2018. Berdasarkan informasi di situs Ophir, kapitalisasi pasar perusahaan tersebut mencapai 252,46 juta poundsterling atau sekitar Rp 4,63 triliun per 31 Desember 2018.
Direktur Medco Energi Internasional Anthony R Mathias dalam siaran resmi sebelumnya mengatakan, pembelian saham Ophir untuk pengembangan usaha Medco. Saat ini, informasi atau fakta material tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha Medco.
Dalam penjajakan akusisi terhadap Ophir ini, Standard Chartered Bank bertindak sebagai penasihat keuangan Medco. Adapun Morgan Stanley merupakan penasihat keuangan dan broker bagi Ophir. Kabar ini membuat harga saham Medco di BEI sempat menguat 1,46 % ke level Rp 695 per saham hingga pukul 11.30 WIB, Rabu (2/1).
Saat ini, Ophir memiliki 67,5 % hak kelola di PSC Madura, 45 % hak kelola di PSC Sampang, dan tiga PSC di Bangkanai, Kalimantan Tengah yang sudah berproduksi. Selain itu, Ophir juga memiliki dua lisensi eksplorasi laut dalam di Blok Papua Barat IV dan Blok Aru.
Pada Mei 2018, Ophir mengakuisisi aset-aset Santos di Asia senilai US$ 205 juta. Aset-aset yang diakuisisi termasuk PSC Madura (blok gas Maleo dan Peluang), PSC Sampang, Block 12W PSC di Vietnam, Deepwater Block R PSC di Malaysia, SS-11 PSC di Bangladesh, serta Block 123 dan 124 PSC di Vietnam.
(Baca: Medco Energi Global Jajaki Akuisisi Ophir Energy)
Berdasarkan laporan keuangan Ophir pada semester I 2018, rata-rata produksi perusahaan mencapai 11.400 boepd sedangkan pendapatannya US$ 102 juta atau sekitar Rp 1,48 triliun. Hingga akhir tahun ini, Ophir menargetkan produksinya 27.500 boepd dan pendapatannya US$ 210 juta atau Rp 3,04 triliun. Perusahaan juga memiliki utang bersih US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,59 triliun.