Disebut Bisa Jadi Sumber Krisis, BI: Tekfin Bisa Dorong Perekonomian

Rizky Alika
17 Januari 2019, 22:30
fintech investree
Arief Kamaludin | KATADATA

Bank sentral Amerika Serikat (AS), the US Federal Reserve (the Fed), mengkhawatirkan keberadaan teknologi finansial (tekfin) dapat berpotensi menjadi sumber krisis keuangan berikutnya. Namun, Bank Indonesia (BI) memiliki pandangan berbeda, sebab BI menilai keberadaan tekfin diperlukan dalam perekonomian.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengatakan, tekfin diperlukan lantaran dapat mendorong lahirnya ide-ide baru. "Sehingga pada dasarnya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan menjadi sumber pertumbuhan ke depan," kata dia dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI di kantornya, Jakarta, Kamis (17/1).

Namun, BI juga menyadari perlunya inovasi maupun kewaspadaan dalam menghadapi risiko siber. Pengembangan inovasi tekfin juga tengah menjadi perhatian BI agar tidak membahayakan sistem keuangan. "Jangan sampai (tekfin) berkembang luas dan teralu cepat, tapi mengandung risiko ketidakstabilan pada sistem keuangan," ujarnya.

(Baca: Dorong Fintech Jangkau Wilayah Terluar, Rudiantara Janjikan Subsidi)

Adapun, BI telah mengeluarkan aturan dalam Peraturan BI Nomor 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Dalam aturan tersebut, setiap pelaku tekfin harus melakukan pendaftaran di BI. Selain itu, BI menyelenggarakan regulatory sandbox atau ruang uji coba terbatas yang aman untuk menguji tekfin.

Sugeng pun mengatakan, BI mendorong pentingnya inovasi tekfin dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan jalur distribusi elektronik (e-commerce) dalam memasarkan produknya. Tahun lalu, BI juga mengembangkan desa digital di beberapa daerah, seperti Jambi, Sumatera Selatan, Jogja, Kalimantan Barat, dan Bali untuk menciptakan ekosistem perekonomian digital.

Sementara tahun ini, BI memperluas model bisnis tekfin ke sektor pariwisata, dan mendorong ekspor. "Itu tekfin yang bisa mendorong ketahanan pangan dan juga dorong pariwisata," kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...