Pertumbuhan Konsumsi Data Jadi Beban Operator Telekomunikasi

Desy Setyowati
17 Januari 2019, 16:34
Telkomsel telekomunikasi
Arief Kamaludin | Katadata

Pertama kalinya dalam sejarah di Indonesia, industri telekomunikasi diproyeksi tumbuh negatif 6,4% pada 2018. Tumbuhnya konsumsi data masyarakat justru dianggap sebagai beban industri karena harga paket internet yang terlalu murah.

Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) mencatat, rerata penggunaan data pada 2014 hanya 0,3 giga byte (GB) per bulan. Angka itu tumbuh menjadi 3,5 GB per bulan pada 2018. Tahun ini, estimasi konsumsi data di Indonesia mencapai 4,8 GB dan meningkat terus menjadi 6 GB pada 2021.

"Harga layanan data Indonesia yang termurah di dunia. Hanya sedikit di atas India," ujar Ketua ATSI Ririek Adriansyah dalam acara Business Forum Selular.ID di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (17/1).

Padahal untuk memenuhi permintaan layanan data yang naik 3,5 kali lipat dalam lima tahun ke depan, maka perlu tambahan modal. "Kami perlu investasi untuk menambah kapasitas," ujar Ririek yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

(Baca juga: Rudiantara Klaim Palapa Ring Bakal Membuat Tarif Internet Merata)

Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Kristiono juga menyebutkan, bahwa harga layanan data di Indonesia justru menurun dari Rp 1 per kilobyte (kb) pada 2010 menjadi Rp 0,015 per kb pada 2018.  "Harga turun 40% per Mega Byte (MB). Ini yang jadi masalah," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...