Impor Tinggi, Asosiasi Petani Garam Khawatir Harga di Petambak Jatuh

Michael Reily
18 Januari 2019, 20:21
garam langka
ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Petani panen perdana garam pada musim olah tahun ini di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Jatim, rabu (5/7). Sejumlah petani garam yang menggunakan teknologi membranisasi di daerah itu melakukan panen perdana pada pekan pertama bulan Juli dari seharusnya petengahan bulan Mei, akibat tidak menentunya cuaca.

Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) mengeluhkan keputusan pemerintah yang telah mengalokasikan impor garam sebesar 2,7 juta ton pada 2019. Impor garam yang terlalu besar dikhawatirkan akan membuat harga  di tingkat petambak jatuh.

Ketua Umum APGRI Jakfar Sodikin menyatakan produksi garam rakyat sebesar 2,7 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi hanya 4,3 juta ton. "Itu saja kekurangannya hanya 1,6 juta ton," kata Jakfar dalam pesan singkat kepada Katadata.co.id, Jumat (18/1).

Advertisement

Menurutnya, impor garam dalam jumlah besar akan membuat harga di tingkat petambak rakyat jatuh. Ditambah lagi, persediaan stok garam sisa tahun lalu masih sebesar 1,5 juta ton. Jika perkiraan produksi nasional mencapai 2,5 juta ton, stok tahun ini bisa mencapai 4 juta ton.

(Baca: Kondisi Cuaca Relatif Sama, Produksi Garam 2019 Ditaksir 2,3 Juta Ton)

Jakfar mengungkapkan, harga garam di tingkat petambak sekarang paling tinggi sebesar Rp 1.400 per kilogram.  Sementara jika impor dilakukan secara berlebihan, akan membuat harga garam jatuh menjadi  Rp 1.000 per kilogram. "Kalau impor, garam kita tidak akan ada yang beli," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksikan produksi garam rakyat tahun 2019 mencapai 2,32 juta ton. Angka tersebut diperkirakan tak jauh berbeda dengan realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 2,34 juta ton karena kondisi cuaca yang relatif sama dengan tahun sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement