Ekonomi Global Kemungkinan Lebih Lemah, Indonesia Diprediksi Stabil
Beberapa ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa stabil di kisaran 5% tahun ini, meskipun International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tidak sebaik perkiraan sebelumnya. Prediksi yang tak jauh berbeda disampaikan Ekonom Senior Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra.
Aldian memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% tahun ini, tak jauh beda dengan tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi rumah tangga yang stabil. Penyebabnya, inflasi yang terjaga meskipun di tengah kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Inflasi IHK (indeks harga konsumen) terus turun meskipun harga yang ditanggung produsen naik. Jadi, kenaikan harga minyak dan pelemahan rupiah tidak terlalu berdampak sehingga relatively strong," kata dia dalam Global Research Briefing Standard Chartered di Jakarta, Kamis (24/1).
(Baca: Pembangunan Infrastruktur Masif, Akankah Dongkrak Ekonomi?)
Ia memperkirakan inflasi sebesar 3,8% atau berada dalam target sasaran pemerintah yaitu 2,5-4,5%. Inflasi sempat diperkirakan akan naik tahun ini imbas tren kenaikan harga minyak. Namun, harga minyak ternyata justru mengalami penurunan.
Adapun investasi, kontributor kedua pertumbuhan ekonomi, diperkirakan akan tumbuh melambat dari 6,7% tahun lalu menjadi sekitar 6% tahun ini. Meskipun belum ada akselerasi pertumbuhan investasi, namun ia menilai kebijakan pemerintah telah mengarahkan kemudahan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) masuk ke dalam negeri.
(Baca: Pelemahan Ekonomi Tiongkok Mengancam Ekspor CPO dan Batu Bara RI)
Kebijakan pemerintah yang dimaksud di antaranya pembangunan infrastruktur. "Ini menekan biaya logistik sehingga produk manufaktur lebih murah dan kompetitif," ujarnya. Ke depan, ia menyarankan adanya insentif pada aktivitas bisnis yang memberikan efek berganda, seperti ekspor. Sebab, bila berkaca pada 2018, perlambatan ekspor akan memberikan dampak pada pelemahan rupiah.