Kurangi Travelling, Millenial Harus Menabung untuk Beli Rumah

Desy Setyowati
24 Januari 2019, 17:59
buruh bangunan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Buruh mengerjakan pembangunan perumahan bersubsidi di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (1/8).

Sulitnya milenial untuk membeli rumah telah menjadi rahasia umum. Bank Indonesia (BI) dan pengembang mencoba beragam cara, termasuk mengurangi besaran uang muka (Down Payment/DP) untuk menarik minat milenial membeli properti. Namun, hal itu belum efektif.  

Pertumbuhan penjualan properti tetap melambat dari 3,7% di 2017 menjadi 3,4% per Kuartal III-2018. Maka, beberapa pihak menduga, persoalannya terletak pada gaya hidup milenial.

Advertisement

Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung menyatakan, banyaknya dana yang dihabiskan oleh milenial untuk berwisata membuat mereka kesulitan membeli rumah. "Jadi, saat menjual properti, kompetitornya bukan lagi pengembang lain, tapi Traveloka, Tiket.com, dan lainnya yang terkait travelling," ujarnya saat Properti Outlook 2019 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (24/1).

(Baca: Milenial Paling Banyak Beli Rumah Seharga Rp 500 Juta)

Menurut dia, milenial harus mengurangi biaya untuk gaya hidup termasuk travelling, ke kafe, atau berbelanja pakaian agar bisa membeli rumah. "Milenial harus disiplin menabung. Saya saran 30% (dari pendapatan) untuk DP. Jadi mereka terbiasa lagi untuk bayar cicilan 30% setiap bulan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement