Sri Mulyani Sebut Pelemahan Ekonomi Tiongkok Tak Pengaruhi Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, perlambatan ekonomi Tiongkok tidak akan berdampak signifikan terhadap Indonesia. Menurutnya, penurunan permintaan barang dan jasa dari Negeri Tirai Bambu bisa diantisipasi.
Ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap positif di tengah ketidakpastian global. "Caranya dengan fokus agar permintaan di pasar domestik tetap baik," kata Sri di kantornya, Jakarta, Selasa (29/1).
Ia menyatakan, pemerintah akan tetap fokus menjaga inflasi agar daya beli masyarakat tetap tumbuh. Adapun, konsumsi rumah tangga diharapkan dapat berkontribusi hingga 56% dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
Selain konsumsi, investasi juga diharapkan sebagai penggerak roda perekonomian. Menurutnya, industri di Indonesia masih bisa didanai dari perbankan, capital market atau obligasi (bonds).
(Baca: Komite Stabilitas Antisipasi Risiko Ketidakpastian Ekonomi Dunia)
Adapun, pelemahan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan berlanjut tahun ini dan berdampak negatif pada kinerja ekspor nonmigas Indonesia. Sebab, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia selama bertahun-tahun.
Pada periode Januari–Desember 2018, nilai ekspor ke Tiongkok mencapai US$ 24,39 miliar. Jumlah ini mencapai 15% dari total ekspor RI.