Keputusan The Fed Tahan Bunga Menopang Penguatan Tajam Rupiah

Rizky Alika
31 Januari 2019, 19:06
rupiah dolar arief.jpg
Arief Kamaludin|KATADATA

Setelah sedikit tertekan beberapa hari terakhir, rupiah berbalik menguat tajam pada Kamis ini (31/1). Bahkan, posisinya melewati batas psikologis baru di bawah Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat. Siang tadi rupiah menyentuh kisaran 13.972 per dolar AS.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan penguatan rupiah merupakan imbas dari kebijakan bank sentral Amerika, The Federal Reserve. Sikap The Fed yang tidak agresif dalam memompa suku bunga mendorong investor dan perbankan melepas valuta asing (valas) miliknya.

(Baca: Pimpin Penguatan Mata Uang Asia, Rupiah Sentuh Level Rp 13.985/US$)

Kemarin, The Fed mempertahankan Fed Fund Rate pada posisi 2,25 hingga 2,5 persen. “The Fed akan bersabar dalam membuat keputusan perubahan,” kata Nanang kepada Katadata.co.id, Kamis (31/1). “Ini mengindikasikan kemungkinan memperlambat proses normalisasi neraca The Fed.”

Menurut Nanang, keputusan otoritas moneter Negeri Paman Sam tersebut membuat implied probability penurunan The Fed meningkat menjadi 22 % di akhir tahun. Selain itu, arus modal dana asing masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 2 triliun sepanjang hari ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...