Tak Mau Seperti Amazon, Tokopedia Pilih Rangkul UMKM

Desy Setyowati
31 Januari 2019, 17:52
IED 2019
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
William Tanuawijaya selaku founder Tokopedia (kiri) dan Metta Dharmasaputra selaku Chief Executive Officer Katadata dalam acara Indonesia Economi Day 2019(IED 2019) di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).

Perusahaan e-commerce raksasa Amerika Serikat (AS) Amazon berencana masuk ke bisnis retail dengan membuka 3.000 toko tanpa kasir. Model toko pintar dengan mesin yang otomatis memindai barang pilihan konsumen dan memasukkannya dalam tagihan juga telah dikembangkan oleh Alibaba dari Tiongkok.

"Tren dunia, marketplace pada akhirnya akan menjadi retailer karena data yang mereka miliki," CEO sekaligus Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya dalam Indonesia Economic Day 2019 yang diselenggarakan oleh DBS dan Katadata di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1).

Lalu, apakah Tokopedia akan mengambil langkah serupa? William menyatakan, perusahaannya memiliki cukup bekal untuk melakukannya. Dengan data transaksi e-commerce yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun, Tokopedia bisa saja membuka gerai retail yang menjual berbagai produk yang paling menarik konsumen.

"Mudah bagi kami untuk tahu produk apa yang laku. Kalau kami masuk, kami tidak perlu fundrising. Kami bisa jadi retailer dunia," katanya. Tapi, ia memilih jalan lain.

Grafik:

William menyatakan, Tokopedia akan merangkul lebih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ketimbang menjadi retailer dan membuat produk sendiri. kata dia. "Tapi misi kami bukan retailer, tapi pemerataan digital."

Saat ini, Tokopedia sudah merangkul sekitar 5 juta mitra yang 70% di antaranya merupakan unit bisnis baru. "Cukuplah Tokopedia menjadi perusahaan teknologi yang membantu orang lain," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...