Banyak Mahasiswa di Jakarta, Banten, dan Jabar Tak Bisa Bedakan Hoaks

Dimas Jarot Bayu
1 Februari 2019, 17:26
Hoax
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Warga membubuhkan cap tangan saat aksi \"Kick Out Hoax\" di Solo, Jawa Tengah, 8 Januari 2017.

Sejumlah mahasiswa di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Jabar) masih belum mampu membedakan antara berita dengan kabar bohong (hoaks). Hal ini terungkap dari hasil survei Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) bersama Founding Fathers House (FFH), Jumat (1/2).

Peneliti senior FFH Dian Permata menjelaskan, mahasiswa di Jakarta yang mampu membedakan hoaks hanya sebanyak 21%. Adapun 69% mahasiswa di Jakarta tidak mampu membedakan hoaks. Sementara 10% responden lainnya tidak menjawab.

Di Banten, mahasiswa yang mampu membedakan hoaks hanya sebesar 43%. Sebanyak 50% mahasiswa di Banten tidak bisa membedakan hoaks. Sedangkan, 7% responden lainnya tidak menjawab.

Di Jabar, mahasiswa yang mampu membedakan hoaks hanya sebesar 34%. Sebanyak 19% mahasiswa di Jabar mengaku tidak mampu membedakan hoaks. Adapun, 47% responden tidak menjawab. "Mayoritas mereka (mahasiswa) sadar kalau mereka tidak mampu (membedakan hoaks)," kata Dian dalam diskusi di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (1/2).

Ketidakmampuan mahasiswa dalam membedakan hoaks ini terjadi karena persoalan gegar teknologi. Mereka banyak yang menggunakan teknologi digital tanpa memiliki pengetahuan dan proses nalar yang memadai.

Masalah lainnya karena tren penyebaran informasi cenderung digunakan sebagai ajang aktualisasi diri. Mereka menyebarkan suatu informasi tanpa verifikasi lantaran ingin dianggap sebagai sosok yang banyak tahu dan kekinian. Padahal, penyebaran informasi tersebut justru dapat membuat hoaks semakin merajalela. "Kita khawatir mereka ada di fase itu," kata Dian.

Persoalan ini dapat lebih parah jika digeneralisasi kepada masyarakat secara umum. Pasalnya, mahasiswa dianggap sebagai kelompok yang memiliki tingkat literasi cukup tinggi di masyarakat.

Karenanya, Dian meminta pemerintah ikut berperan dalam menangkal hoaks yang beredar. Menurutnya, upaya pemerintah penting agar hoaks tak mengganggu proses demokrasi di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...