Lantik 22 Pejabat Baru, Mentan Beri Target
Jakarta 4/2 – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melantik 22 pejabat Kementerian Pertanian yang terdiri dari delapan Eselon I dan 14 Eselon II Senin siang 4 Februari 2019. Dalam sambutannya, Amran mengingatkan, agar seluruh pegawai Kementerian Pertanian, khususnya para pejabat yang baru dilantik fokus pada kesejahteraan petani dan siap melayani masyarakat.
“Semua pegawai terutama pejabat di Kementerian Pertanian harus siap melayani rakyat 24 jam, jangan ada HP yang tidak aktif, siap 24 jam,” tegas Amran di Auditorium Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta.
Amran juga berpesan agar pejabat yang baru dilantik berdedikasi penuh memberi kinerja terbaik, membangun team work, dan segera melakukan akselerasi, berdiskusi dengan pejabat sebelumnya. Mentan merinci sejumlah target yang harus dicapai para pejabat baru tersebut.
Misalnya Dirjen Pekebunan yang baru Kasdi Subagyono memiliki target untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah, sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy, akan fokus mempercepat pengadaan dan pendistribusian kebutuhan petani.
“Kepala Badan Karantina perketat kegiatan di lapangan dan tingkatkan proteksi hama dari luar, prioritas ke depan kita adalah pembagian bibit gratis dari Provinsi hingga Kabupaten bahkan Universitas, kita ciptakan agen-agen baru pertanian,” lanjut Amran menjelaskan tugas baru Ali Jamil di badan tersebut.
Lima pejabat eselon I lainnya yang dilantik adalag Fadjry Djufry sebagai Kepala Badan Libang, Bambang sebagai Staf Ahli Bidang Pengembangan Bio Industri, Banun Harpini sebagai Staf Ahli Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Pending Dadih Permana sebagai Staf Ahli Bidang Lingkungan Pertanian, serta Dedi Nursyamsi sebagai Staf Ahli Bidang Infrastruktur Pertanian.
Amran juga menyampaikan bahwa semua prestasi dan capaian sektor pertanian merupakan hasil kerja keras seluruh pegawai Kementerian Pertanian.
“Apresiasi dan terima kasih atas kinerja Bapak Ibu selama lebih dari empat tahun masa jabatan menjadi Menteri Pertanian selama ini, dapat saya katakan bahwa saat ini kita sudah menunjukkan kinerja terbaik,” ungkap Amran.
Kata Arman berbagai prestasi tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Misalnya, upaya menekan inflasi pangan dari 11,35 persen pada 2013, dalam empat tahun terakhir, pada 2017 berada 1,26 persen.
Capaian eskpor pertanian dalam beberapa tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 2016, nilai ekspor pertanian sebesar Rp. 384,9 triliun, naik tajam di 2018 menjadi Rp. 499,3 triliun atau 29,7 persen. “Tidak hanya ekspor pertanian, PDB pertanian juga meningkat 47,2 persen dari Rp 994,8 triliun pada 2013 menjadi Rp 1.463,9 triliun pada 2018, ini lompatan luar biasa” tutup Amran.
