Di Acara Alumni HMI, Jokowi Jelaskan Propaganda Rusia & Infrastruktur

Muchamad Nafi
6 Februari 2019, 08:13
Joko Widodo mendapatkan dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Calon Presiden petahana Joko Widodo (tengah) berswafoto dengan pendukung saat Deklarasi Dukungan Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). Koalisi Alumni Diponegoro yang terdiri dari alumni sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah mendeklarasikan dukungan untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres mendatang.

Joko Widodo mengklarifikasi ungkapan “Propaganda Rusia” yang ia lontarkan dalam sela-sela kunjungannya ke Surabaya, Jawa Timur akhir pekan kemarin. Menurut calon presiden nomor urut 01 itu, ungkapan tersebut adalah terminologi dari artikel lembaga konsultasi politik Amerika Serikat, Rand Corporation, pada 2016.

Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik firehose of falsehood atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh Rand Corporation. Dampak dari semburan kebohongan, dusta, dan kabar hoaks ini bisa mempengaruhi dan membuat ketidakpastian.

(Baca: Tanggapi Jokowi, Kedubes Rusia: Kami Tidak Ikut Campur Proses Pemilu)

Karenanya, Propaganda Rusia tidak tidak mengarah kepada Rusia sebagai pemerintahan. “Ini tidak berbicara mengenai negara,” kata Jokowi usai acara 72 Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kediaman Ketua Dewan Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Akbar Tanjung, di Jakarta Selatan, Selasa malam (5/2).

Sebelumnya, akun resmi Kedubes Rusia di Indonesia dalam media sosial Twitter, @RusEmbJakarta, pada Senin (4/2), menyebutkan istilah “Propaganda Rusia” direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Kedubes membantah mengintervensi proses elektoral negara lain, termasuk Indonesia yang dianggap sahabat dan mitra.

Menurut Pemerintah Rusia, istilah itu sama sekali tidak berdasarkan pada realitas. “Posisi prinsipil Rusia tidak campur tangan urusan dalam negeri dan proses elektoral negara asing,” demikian keterangan Kedubes Rusia.

Atas hal ini, Jokowi juga menjelaskan hubungan bilateral Indonesia-Rusia terjalin tanpa riak berarti. “Saya dengan Presiden Putin sangat-sangat baik hubungannya,” ujar Jokowi menegaskan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...