Kominfo Identifikasi 175 Hoaks Selama Januari, Terbanyak Soal Pemilu

Desy Setyowati
6 Februari 2019, 10:33
Stop Hoax
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Aksi demonstrasi menolak penolakan penyebaran berita bohong (hoax) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (22/1).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengidentifikasi ada 175 informasi palsu atau hoaks yang tersebar di internet dan media sosial selama Januari 2019. Dalam sehari, Kementerian Kominfo bisa menemukan empat hingga enam hoaks dengan beragam isu.

Pertama, hoaks atau disinformasi yang berkaitan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) ditemukan sebanyak 81 konten. Salah satu yang mendapatkan perhatian publik adalah hoaks temuan tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos di Tanjung Priok; Partai Komunis Indonesia (PKI), ijazah, sampai berkaitan dengan simbol jari.

Advertisement

"Isu pemerintahan ditemukan sebanyak 13 konten (hoaks)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu dalam siaran pers, Selasa (5/2).

Hoaks terkait pemerintahan itu beberapa di antaranya mengenai Kementerian Agama (Kemenag) memberi lampu hijau bagi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), pengangkatan honorer Kategori 2 (K2) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga razia Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan lowongan kerja di Rumah Sakit (RS).

(Baca: Anggap Jokowi Sebar Hoaks, BPN Prabowo: Kami Gunakan Konsultan Lokal)

Sementara untuk hoaks berkaitan dengan beragam peristiwa sebanyak 22 konten. Contohnya, yang berkaitan dengan aksi bunuh diri di Sukorejo, video orang yang telah di makamkan selama empat hari kembali hidup, atau pakai OVO, bayar pendidikan dapat uang kembali (cashback) 60%.

Hoaks mengenai isu agama juga ditemukan sembilan konten. Beberapa di antaranya berkaitan dengan muslim Ughyur dan larangan shalat Jumat di perusahaan Tiongkok. Lalu, ada pula tentang ceramah Kyai Said Aqil Siradj dalam acara internal Muslimat NU.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement