Pasca Evaluasi Cadangan Rampung, Timah Eksplorasi Tambang di Myanmar
PT Timah Tbk hingga kini belum melakukan eksplorasi di Myanmar. Penyebabnya adalah masih menunggu cadangan di konsensi tambang seluas 10.000 hektare (ha).
Sekretaris Perusahaan PT Timah Amin Harus Sugiarto mengatakan, saat ini cadangan tersebut masih dievaluasi. “Target eksplorasi setelah dilakukan analisis secara ekonomis ada," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (6/2).
Timah mendapatkan izin prinsip pertambangan lokasi tambang di Pubyin-Tamok, Myeik District, Tanithary State, Union of Myanmar dari pemerintah Myanmar sejak 2012.
Selain di Myanmar, Timah melakukan ekspansi ke Nigeria. Timah telah melakukan eksplorasi di Nigeria sejak 2017. Sementara itu, perseroan juga telah menemukan cadangan bijih timah hingga 15.000 ton per tahun.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Timah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian konsentrat (smelter) di Nigeria. Studi kelayakan (feasibility study) sudah dilakukan dan siap memasuki tahap konstruksi.
Amien menarget pembangunan smelter bisa terlaksana pada Februari. Agar target itu bisa tercapai, Timah, harus menyelesaikan perizinan dari pemerintah setempat. Di sisi lain, di Nigeria masih melaksanakan pemilihan umum (pemilu).
Alhasil, Timah harus menunggu proses pemilu selesai. “Masih menunggu izin yang dikeluarkan pemerintah di sana," kata Amin.
(Baca: Timah Targetkan Dapat Cadangan di Nigeria Hingga 15.000 Ton per Tahun)
Untuk mengembangkan proyek pertambangan di Nigeria Timah bekerja sama dengan perusahaan asal Nigeria, yaitu Topwide Ltd. Timah dan Topwide membentuk perusahaan patungan (joint vanture) yang dinamai Joint Venture Co, dengan memanfaatkan area konsensi seluas 16.000 hektare (ha).