Aksi Ambil Untung Investor Tekan IHSG Turun 0,17%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan saham hari ini, Kamis (7/2), dengan penurunan sebesar 0,17% ke level 6.546,46. Meski mengawali perdagangan dengan naik 0,13%, IHSG hari ini lebih banyak bergerak di zona merah
Kinerja IHSG yang mengecewakan hari ini tercermin dari tujuh indeks sektoral yang mengalami koreksi, dipimpin oleh sektor pertanian dengan koreksi tertinggi sebesar 0,93%, kemudian industri dasar turun 0,84%, tambang turun 0,6%, manufaktur turun 0,42%, barang konsumsi turun 0,28%, industri dasar turun 0,21%, dan properti turun 0,2%.
Sementara itu transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini tercatat mencapai Rp 9,05 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 16,69 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 485.131 kali oleh investor.
Sebanyak 226 saham memerah, 199 saham mengalami kenaikan, dan 123 saham bergerak mendatar. Investor asing hari ini membukukan pembelian bersih saham mencapai Rp 372,84 miliar, dengan Rp 289,16 miliar berasal dari pasar reguler.
(Baca: Koreksi Sektor Barang Konsumsi Tekan IHSG Turun 0,22% Pada Sesi I)
Beberapa saham yang berkontribusi besar dalam menahan laju koreksi IHSG menurut data BEI di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang naik 1%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) naik 3,05%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,26%, PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) naik 24,6%, dan PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik 5,8%.
Saham BRI dan Bank Mandiri juga termasuk saham yang paling diburu oleh investor asing hari ini. Saham BRI diborong senilai Rp 197,5 miliar, sedangkan saham Bank Mandiri diborong senilai Rp 71,5 miliar. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga banyak dibeli asing yaitu Rp 66,6 miliar.
Sentimen dari domestik berasal dari Bank Indonesia yang merilis hasil survei keyakinan konsumen yang menunjukkan adanya penurunan optimisme konsumen Indonesia terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi kedepan, yang membuat investor melakukan aksi ambil untung.
Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada periode Januari 2019 turun menjadi 125,5, dibandingkan IKK periode Desember 2018 127,0. Padahal ekonomi pada 2018 tumbuh lebih cepat dibandingkan empat periode sebelumnya, walau masih di bawah ekspektasi pelaku pasar, dan di bawah angka asumsi APBN-P 2018 yang sebesar 5,4%.
Sedangkan sentimen eksternal seputar perkembangan perang dagang yang hanya menyisakan waktu kurang dari sebulan untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang tarif. Kendati demikian, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa AS sedang berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan Tiongkok.
(Baca: Otoritas Bursa Pantau Saham Dua Emiten karena Harganya Bergerak Liar)