Masuk India, Cita Rasa Kebab Baba Rafi Menyesuaikan Minat Pasar

Image title
7 Februari 2019, 18:35
Kebab Turki Baba Rafi
Katadata / Rizka Gusti Anggraini
Sebelum India, Kebab Turki Baba Rafi lebih dulu merambah delapan negara, yaitu Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Tiongkok, dan Belanda.

Kebab Turki Baba Rafi melebarkan sayap ke India pada tahun ini. Cita rasa produk akan menyesuaikan karakter konsumen di negara tujuan. Oleh karena itu, chef lebih dulu melakukan uji coba menu secara terbatas.

Franchise Development Kebab Turki Baba Rafi Syamsir mengatakan, jenama makanan khas Timur Tengah ini lebih dulu merambah delapan negara lain, yaitu Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Tiongkok, dan Belanda.

"India masih di kawasan Asia, secara rasa masih mudah diterima konsumen (di sana). Kami kuatkan dulu merek kami di Asia baru setelah itu perluas pasar di Eropa," ujarnya, di Jakarta, Kamis (7/2). (Baca juga: Skema Waralaba Jadi Favorit Usaha Kuliner Kebab

Sementara itu, Adnan Rival selaku Brand Marketing Communication Kebab Turki Baba Rafi optimistis pasar di Negeri Bollywood akan merespon positif. Selain pereferensi konsumen atas cita rasa masakan di sana mirip dengan Indonesia, industri kuliner India juga sedang tumbuh.

“Pertumbuhan bidang kuliner India mencapai 22 persen setiap tahun," ujarnya.

Nilai paket waralaba di India sekitar 25 persen lebih mahal dibandingkan dengan negara lain. Di Indonesia, Baba Rafi menawarkan kemitraan mulai dari Rp 75 juta sampai dengan Rp 300 juta terdiri dari lima tipe gerai. Nilai investasi termahal, di atas Rp 100 juta, khusus untuk outlet premium, kontainer, dan kafe.

“Dari masing-masing tipe, kami memperoleh total pendapatan bulanan berbeda," imbuh Syamsir.

(Baca juga: Mayora Bidik Penjualan Ekspor Makanan Minuman Rp 557 Miliar ke Rusia

Tipe gerobak atau kontainer bisa menghasilkan pendapatan minimal Rp 20 juta per bulan untuk masing-masing gerai. Asumsinya, paling sedikit terjual 40 porsi. Tipe premium dan kafe diklaim mampu mendulang Rp 70 juta per bulan.

Pada pengujung 2018, pendapatan perusahaan naik 25 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didukung perkembangan semua divisi bisnis, baik waralaba, operasional, proyek, dan royalti.

Hendi Setiono, pendiri Kebab Turki Baba Rafi, mengawali perjalanan bisnis jenama kuliner ini pada 2003. Perusahaan kini memiliki 1.300 unit gerai nonpermanen maupun semi permanan di Tanah Air, akan bertambah sedikitnya 200 outlet lagi.

Reporter: Rizka Gusti Anggraini

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...