Waralaba Kuliner Perlu Pembaruan Menu Setiap Enam Bulan

Dini Hariyanti
8 Februari 2019, 20:20
DBS Plaza Singapura
Katadata/Pingit Aria
Mengusung konsep gaya hidup, kantor cabang DBS Plaza Singapura dilengkapi sebuah kafe.

Praktisi skema bisnis waralaba menilai bahwa usaha kuliner membutuhkan ritme pembaruan secara teratur antara tiga hingga enam bulan sekali. Inovasi terutama berupa penyegaran menu makanan dan minuman.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Levita Supit mengatakan, pembaruan menu terutama ditujukan untuk masakan yang sebelumnya kurang direspon baik oleh pelanggan. Opsinya bisa diperbarui atau sekalian diganti.

Advertisement

"Kalau untuk desainer tampilan fisik restoran juga perlu pembaruan mengikuti tren yang sedang naik daun. Jangan lupa, desain interior tetap harus disesuaikan dengan segmen konsumen yang dibidik," tuturnya kepada Katadata.co.id, Jumat (8/2).

(Baca juga: Makan Makan Valentine di Restoran Ini Siapkan Kocek Minimal Rp 1 Juta

Pada dasarnya, imbuh Levita, bisnis apapun selayaknya mempertimbangkan inovasi setiap kurun waktu tertentu. Tidak hanya produk yang dijual dan desain lokasi tetapi juga konsep bisnis maupun strategi pemasaran.

Pengusaha perlu jeli mengamati kegemaran masyarakat khususnya pada segmen yang menjadi target konsumennya. "Sediakan semua yang dibutuhkan masyarakat (pada segmen konsumen yang diincar)," ucapnya.

(Baca juga: Skema Waralaba Jadi Favorit Usaha Kuliner Kebab)

Di antara 16 subsektor ekonomi kreatif, bidang kuliner terbanyak menerapkan skema waralaba oleh 17.390 usaha pada 2016. Tapi angka ini terbilang masih sedikit dibandingkan dengan pebisnis kuliner yang tidak menerapkan sistem franchising mencapai 5,5 juta usaha.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement